Minggu, 31 Januari 2016

Pemupukan MOP Kelapa Sawit

Hari/Tanggal  : Jumat, 01 Maret 2013
Divisi/Blok      : I/B32 dan B33
Kegiatan         : Observasi Gudang Pupuk, Penguntilan dan Pemupukan MOP


Gudang Pupuk
            Gudang pupuk divisi 1 sampai dengan divisi 6 tercentral di divisi 1. Pupuk yang ada di gudang pada saat itu adalah pupuk MOP dan pupuk Urea yang akan diaplikasikan di divisi I. Pupuk di gudang disusun per tir. 1 tir terdiri dari 20 sak atau sekitar 1 ton. Penyimpanan pupuk MOP dan urea terpisah dan dialasi dengan kayu. Terdapat  beberapa tumpukan yang tidak dialasi terlebih dahulu dengan kayu sehingga bersentuhan langsung dengan lantai gudang. Koordinasi mandor until dengan kepala gudang sangat penting untuk mengatur pupuk yang keluar dari gudang. Kepala gudang mengetahui jumlah pupuk yang dikeluarkan dari gudang dilihat dari jumlah tir yang berkurang dan juga hasi penimbangan berat neto dan bruto dari dumptruk untilan.


Penguntilan Pupuk
Penguntilan pupuk merupakan proses pemisahan 1 sak pupuk menjadi untilan dosis untuk 8 pokok. Setiap pagi (06.30) dilakukan lingkar pagi oleh mandor pupuk. Dalam lingkar pagi tersebut hanya dilakukan pembagian tugas pemupuk dan penguntil. Jumlah pekerja tergantung dari jumlah pupuk yang akan diuntil dan jumlah luasan yang akan dipupuk. Prestasi penguntil adalah 1,5 ton/Hk sedangkan pemupuk adalah 0,5 ton/Hk. Pukul 07.00 penguntil mulai menguntil pupuk MOP yang sudah dikeluarkan dari gedung pupuk. Dalam 1 bangunan terbuka disediakan untuk penguntilan 6 divisi namun pada saat tersebut penguntilan dilakukan hanya untuk divisi 1 saja.
Penguntilan pupuk yang dilakukan pada hari ini merupakan pupuk yang akan diaplikasikan untuk besok pagi, yakni di blok B35 (1,75 kg/pkk)  dan blok B36 (1,5 kg/pkk). Adanya perbedaan dosis pupuk MOP pada 2 blok ini menjadikan tempat dan pekerja penguntilan nya pun dibedakan.  Agar pekerja penguntil pupuk tidak bingung dalam jumlah untilan yang harus diuntil dan banyaknya pupuk peruntilannya maka disediakan papan informasi untuk tiap divisi mengenai jenis pupuk, blok, jumlah pupuk, dosis pupuk, dan jumlah untilan yang akan diuntil setiap harinya. Namun, yang terjadi dilapangan, papan informasi tersebut tidak terupdate secara baik (terakhir diupdate adalah 27 Februari 2013) Total pekerja penguntil pupuk pada hari tersebut adalah 11 orang perempuan. Alat pelindung diri yang digunakan adalah pakaian panjang, sepatu AP dan sarung tangan.
Penguntilan pupuk yang dosisnya 1,75 kg/pkk dilakukan dengan cara perkiraan, yakni 1 untilan tersebut sebanding dengan 1/3 dari 1 sak. Artinya 1 untilan mencapai 16-17 kg. Penguntilan pupuk yang dosisnya 1,5 kg/pkk dilakukan dengan menggunakan takaran pupuk MOP, yakni 1 untilan adalah 1 takar atau sekitar 12,5 kg. Dilihat dari proses penguntilan langsung dilapangan, jenis pupuk MOP yang digunakan terdapat 2 merk yakni Mahkota dan Meroke. Kedua merk hanya berbeda penampilan secara fisik namun menurut mandor penguntilan, keduanya memiliki fungsi yang sama, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pupuk yang sudah ditakar dimasukkan kedalam karung goni kosong kemudian diikat dengan plastik bekas pupuk. Selama penguntilan, mandor until tidak ditempat penguntilan melainkan memperhatikan pengangkutan pupuk digudang dan menyelesaikan administtrasi dengan kepala gudang di ruang kantor traksi. Sehingga pekerja penguntil kebingungan saat terjadi kesalahan koordinasi. Adapun contoh kasusnya sebagai berikut :
Pekerja pengangkut pupuk dari gudang ke bangunan penguntil menginstruksikan kepada penguntil bahwa pupuk MOP 1 sak tersebut harus di bagi 5 (10kg/until), namun penguntil yang melakukan untilan dengan menggunakan takaran hanya mendapatkan 4 untilan (12,5 kg/until). Pada saat tersebut mandor tidak ada dan pekerja juga mengalami kebingungan yang pada akhirnya mengurangi sedikit takaran (1 wadah tidak penuh takarannya) agar 1 sak menjadi 5 untilan tersebut terpenuhi.

Pemupukan MOP
Pupuk urea merupakan pupuk makro yang diberikan setiap 1 kali dalam 1 tahun. Dosis yang diberikan tergantung dari rekomendasi riset yang diambil dari hasil sensus Leaf Sampling Unit. Rekomendasi riset untuk pemupukan MOP tahun 2013 di blok B32 dan blok adalah 1,5 kg/pokok (2 untilan). Pada blok ini sudah teraplikasi janjangan kosong (JJK) sehingga untilan lebih sedikit.
Pemupukan ini diatur oleh 1 mandor dan dilakukan oleh 12 tim pemupuk, 1 tim terdiri dari 2 orang tenaga kerja perempuan. Selain itu terdapat 1 orang tenaga kerja laki – laki yang melangsir karung goni dan tali sisa pemupukan. Seluruh tenaga kerja pemupuk merupakan tenaga kerja SKU dengan target pemupukannya adalah 500 kg/Hk. Sehingga, jika sudah mencapai 500 kg/hk bisa langsung pulang tanpa harus menunggu jam pulang (selesai pukul 12.30).
Pupuk yang disebar kelapangan merupakan pupuk yang sudah diuntil (12 kg/until). Satu pasar panen hanya disebar 2 untilan. Saat penyebaran untilan dengan menggunakan truk terjadi sedikit hambatan yakni truk pengangkut untilan terpuruk. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena ada bantuan traktor untuk menarik truk tersebut. Jika untilan pupuk yang diangkut ternyata bersisa maka disimpan ditengah collection untuk kemudian di sebarkan kembali di ancak terdekat (2 kali pemupukan). Perlengkapan yang digunakan oleh para pekerja untuk memupuk adalah tapuk dan takaran dosis. Tapuk merupakan wadah berlubang – lubang yang digunakan untuk menebar pupuk, ukuran diameter lubang tersebut sekitar 1-1,5 cm. Takaran dosis merupakan wadah berupa mangkok atau piring yang ukurannya sudah disesuaikan dengan dosis.
Pemupukan MOP dilakukan tidak seperti saat pemupukan urea. Pemupukan MOP harus menyelesaikan 1 blok terlebih dahulu baru mengerjakan blok yang lainnya. Masuknya pekerja pada setiap jalan rintis di instruksikan oleh mandor pupuk yang ada di jalan collection dengan menggunakan isyarat pluit. Saat pluit berbunyi, para pekerja mulai masuk ke jalan rintis untuk mengecer untilan (1 jalan rintis 1 tim). Tiap untilan diletakan pada pokok, ke-8, dan ke-16 (Pasar tengah). Proses penebaran pupuk dimulai dari pasar tengah dengan cara sebagai berikut :
1.      Pembagian tugas dalam 1 tim terdiri dari 2 orang, yakni :
a.      Orang pertama menggendong pupuk di pinggang dan menakar pupuk
b.      Orang kedua menebar pupuk di setiap pokok
2.      Orang pertama menakar pupuk yang ada di dalam untilan dengan menggunakan mangkok takaran
3.      Orang kedua menerima pupuk dengan menggunakan tapuk dari orang pertama
4.      Orang kedua memutar – mutar tapuk sambil berjalan mengelilingi pohon. Taburan pupuk urea dijatuhkan bervariasi. Ada yang dijatuhkan di piringan, ada juga yang dijatuhkan di luar piringan.
Untuk mempercepat pekerjaan, sebagian pekerja ada yang tidak mengikuti peraturan dari mandornya, misalnya sebagai berikut :
1.      Sebelum pluit dibunyikan ada yang sudah memulai memupuk duluan sehingga mulainya pemupukan tidak serentak.
2.      satu pasar rintis hanya 1 orang
3.      Pupuk tidak diecer terlebih dahulu di pokok ke-8 dan pokok ke-16 , tetapi pemupukan langsung dari collection ke pasar tengah
4.      Dua untilan pupuk dijadikan 1 karung goni
5.      Tidak menggunakan tapuk untuk menebar pupuk, tetapi langsung menggunakan mangkuk takaran dosis.
6.      Terjadi 2 kali pemupukan akibat kurang koordinasi tim.
7.      Pemupukan tidak beraturan, pasar rintis di pupuk.

Dilihat dari hasilnya, penebaran pupuk dengan menggunakan tapuk lebih rata dibandingkan dengan menggunakan takaran dosis. Jika selesai menebar pupuk, karung goni bekas untilan diletakan di jalan collection untuk kemudian dikumpulkan dan dibereskan oleh pelangsir karung goni, kemudian diangkut ke gudang pupuk.

Tidak ada komentar: