Senin, 29 Desember 2014

Puisiku "Bantu Aku untuk selalu di Jalan-Mu"




Keimanan ku bagaikan lingkaran planet bumi
Begelombang dan tak semulus kain sutra

Saat ku berada dititik tertinggi,
Kadang ku percaya dan yakin bahwa duniawi itu bukan segalanya
Kadang ku juga punya kekuatan untuk menjalankan semua perintahNya

Berbeda jika ku berada di bagian titik terendah
Ku jauh darimu
Ku tak percaya akan keterbatasan umurku
Ku tak peduli akan azabMu

Ku menikmati saat jauh dariMu
Namun ku menyesali saat kau coba menegurku kembali

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim
Ku mohon kuatkan aku di JalanMu
Istiqomahkan keimanan terbaikku

Jangan kau biarkan imanku menaiki gunung dan menuruni bukit
Istiqomahkan aku di Jalan LurusMu

Puisiku


Kuatkan Aku
Terlalu berlebihan jika ku masih terlarut  di dalam kopi
Hitam gelap dan tak bisa menatap indahnya kehidupan di luar sana

Penantian selama SMA pupus sudah
Penantian pertemuan dengan mu hanya untuk mengakhiri semuanya

Ku coba berlabuh kepada yang lain, lebih indah dan menarik
Tapi, tetap saja ku tak bisa

Kenapa harus dia?
Kenapa tidak yang lain?

Kini ku hanya bisa terbaring lemas saat kau tampilkan wajah berdua dengannya
Saat kau mulai memegang tangannya untuk melingkari cincin dijari manisnya

Aku tau
Ini tak adil bagi pelabuhanku sekarang

Ini tak adil baginya
Tapi hati tak bisa dibohongi
Tapi jodoh tak bisa ditawar lagi


Kuatkan aku tuk hadapi nyatanya hidup
Kuatkan aku agar ku bisa menikmati pelabuhan baru
Yang mungkin akan lebih indah dan bersinar dibandingkan larutan kopi yang ku selami selama ini