Minggu, 31 Januari 2016

Bongkar Tanaman Penganggu Kebun Kelapa Sawit

Hari/Tanggal  : Rabu, 27 Februari 2013
Divisi/Blok      : I/B40
Kegiatan         : Observasi Pengendalian Gulma (Bongkar Tumbuhan Pengganggu)

Kondisi lahan di blok B40 yakni tanaman sawitnya berumur 27 tahun (TM), jenis tanag mineral dan kondisi gulmanya termasuk kategori sedang. Target pengendalian gulma diutamakan pada bagian piringan, gawangan, pasar rintis, pasar delapan, pasar tengah.
            Jenis gulma yang ada di Blok tersebut adalah tumbuhan pakis, beringin, tumbuhan pakis, anak kayu, kentosan (brondolan yang tumbuh) asystesia, putihan, dan keladi
Perencanaan pengendalian gulma yakni 2 rotasi/tahun. Penentuan tanggal pelaksanaan per blok dilakukan sesuai dengan target bulanan (5-6 Blok/bulan) yang selanjutnya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Jika cuaca hujan maka pekerjaan ditunda sampai reda dan memperpanjang waktu kerja sampai pukul 16.00 (umumnya sampai pukul 14.00) atau bahkan memungkinkan untuk memundurkan waktu pengendalian gulma di keesokan harinya.
            Kebutuhan tenaga kerja untuk pengendalian gulma adalah 1,5 Hk/Ha. Tenaga kerja untuk pengendalian gulma di Divisi I yang tersedia terdiri dari 10 orang perempuan.  Dari 10 orang tersebut hanya hadir 9 orang. Alat yang digunakan adalah cados dan parang. Pemakaian alat lebih sering menggunakan parang dibandingkan menggunakan cados sehingga terdapat karyawan yang hanya membawa parang saja. Cados yang digunakan ada yang bermata 1 dan bermata 2 (pisaunya sisi kanan dan kiri)
 Jam kerja pengendalian gulma yakni dimulai dari lingkar pagi pukul 06.00, kemudian pukul 07.00 sudah tiba di ancak dan siap untuk memulai pekerjaan hingga pukul 09.30. selanjutnya istirahan dan memakan bontot masing – masing selama 30 menit. Pukul 10.00 – 14.00 pekerja melanjutkan lalu pulang.
Proses pengontrolan dilakukan langsung oleh mandor. Adapun pengontrolan dilapangan yang dilakukan diantaranya :
1.      Memastikan seluruh pekerja bekerja dengan serius dan fokus, tidak bercanda
2.      Memastikan cara penggunaan alat yang benar
3.      Memastikan hasil BTP yang optimal
4.      Memastikan keselamatan pekerja
5.      Memastikan target HK tercapai
6.      Mengatur penyebaran pekerja, terutama jika ada gulma yang merumpun banyak dan tinggi (saling membantu)
7.      Memastikan pukul 12 harus sudah melakukan pekerjaan 3 pasar rintis/orang
8.      Dan lain – lain.
Cara penggunaan parang yakni dengan mengayunkan ke kanan dan ke kiri dan atau bahkan ada juga yang memutarkannya 3600. Kegiatan ini dilakukan dimulai dari pasar rintis Barat-Utara menuju timur (07.00-09.30) kemudian dilanjutkan pekerjaan tersebut di pasar rintis dari Timur ke Barat (10.00-12.00) begitu juga dengan selanjutnya hingga pukul 14.00 (para pekerja pulang).

Cara mengendalikan kentosan yakni dengan memotong umbutnya dan atau mencabut akarnya sedangkan dan gulma lain dipotong batangnya dan atau dicabut akarnya kemudian dibalik. Umumnya kentosan dan anak kayu harus diberantas habis karena akan menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit. Sedangkan gulma lainnya seperti asystesia, pakis dan keladi cukup dikendalikan saja. Gulma beringin dan pakis yang menempel di pokok dilakukan pengendalian dengan menggunakan egrek bersamaan dengan tunas pokok yakni 9 bulan sekali. Namun pada kondisi tertentu, saat akar beringin sudah kuat dan sulit di egrek maka pengendalian dilakukan secara chemist yakni menggunakan teknik infus akar dimana bahan kimia yang digunakan adalah gramoxone.

Tidak ada komentar: