Kamis, 01 Desember 2016

Ternyata MCU itu menakutkan

Siapa sih yang ga tau MCU?

mungkin bagi yang sudah kerja pernah mengalami MCU.

Awal Nov 2016 saya MCU di jakarta. saya kira prosedurenya akan sama dengan yang sebelumnya. tapi ternyata lebih ketat..hmmm...

berawal dari cek mata yang tak disangka diriku minus 3/4 dan 1/2 dengan silindris 1/2.  tak disangka silindris maksudku :) ,,, kalau minusnya masih sama...hahaaay

oke its ok ... so dont worry.... :)

selanjutnya cek pendengaran... helllooooow .... haha...entahlah ini hasilnya seperti apa.. karena first time loooh....semoga sempurna :)

yang mendebarkan adalah saat ambil darah..oooh M G ... i am so scary ^0^ tapi cukup menahan aja..insha Allah darah ku aman :)

eits lupa,,,sebelumnya juga aku udah tes paru - paru....dan kayanya insha Allah normal..karena kan si aku bukan perokok..

ga asik ya ceritanya...boriiing :(

tes MCU terakhir adalah pemeriksaan dokter... alhmdulillah dokternya wanita...beliau menjelaskan bahwa kulitnya kenapa? ada benjolan? varises? kotoran ditelinga? alergi ?

WHAAATS.... dokter hanya menyarankan agar diperiksa :( ,... okokokok...akan ku periksa..


di akhir November 2016 ku periksakan ke dokter langganan..beliau mengatakan bahwa..penyakit itu datang dari diri sendiri...perhatikan pola makan...perhatikan apa yang bisa diterima tubuh dan apa yang tidak bisa....jaga kebersihan dan percaya bahwa diri kita tidak ada apa - apa...believe our self... :)

maka sekarang saya selalu percaya bahwa atas ijin Allah, saya baik - baik saja.

:)


Sabtu, 19 November 2016

SENYUMAN SEMPURNA HIJABER SAWIT

Manusia memang tidak ada yang sempurna. Tapi Saya selalu ingin SEMPURNA.
Sempurna dari sisi penampilan.
Sempurna dari sisi inner beauty.
Sempurna dari sisi kesuksesan kerja.
Sempurna menggapai mimpi.
Dan Tentunya sempurna dalam mendapatkan pasangan hidup
           
Berhijab adalah suatu anugerah dari tuhan yang harus disyukuri tapi bukan untuk dibanggakan.
Berhijab juga bukan suatu trend yang wajib diikuti tapi dipakai untuk memberikan inspirasi.
Dan perlu diketahui bahwa berhijab tidak akan pernah menghalangi kita untuk tetap selalu tersenyum mengukir mimpi – mimpi menjadi nyata dan sempurna.

Menulis mimpi bukanlah menjadi suatu kesalahan tetapi harus diperjuangkan. Teringat tulisan mimpi Saya saat SMA tahun 2008 silam, salah satunya adalah ingin memiliki hektaran perkebunan. Alhamdulillah luar biasa, tuhan mewujudkan mimpi Saya dengan bentuk dan cara yang berbeda di tahun 2012. Saya diterima menjadi Auditor perkebunan sawit swasta, penempatan Jakarta. Dimana Saya akan ditugaskan ke unit – unit peloksok sawit di seluruh penjuru nusantara.
Hirup pikuk jam kerja di Jakarta bukan lagi sebuah rahasia. Pergi pagi, pulang “Tang Go” sudah menjadi hal yang biasa. Lantas apakah hal ini menjadi kendala Saya? Tentu TIDAK.
Yang Saya maksud pergi pagi disini bukan pukul 6 pagi, bukan pula pukul 7 pagi. Tapi, We know it pukul 5 pagi. Subuh – subuh sudah harus merangkak ke stasiun kereta dan menyisip di himpitan kereta. Tetapi Ingat, penampilan harus tetap PRIMA.
Sebagai muslimah berhijab Saya menyadari bahwa penampilan rambut bukan hal utama tapi walaupun begitu perawatan harus tetap dijaga. Pergi pagi langsung berhijab, bukan lagi menjadi suatu kendala karena ada SARIAYU Hijab Shampo solusinya.

Seorang muslimah yang bekerja di Jakarta sudah menjadi hal biasa. Namun, apa mau dikata jika muslimah seperti Saya harus ditugaskan ke peloksok nusantara? Tentunya Saya akan selalu menjawab dengan senyum sempurna. J
Luas perkebunan sawit yang dikunjungi bukan hanya 1 atau 2 hektar saja, tetapi ribuan hektar. Lantas, mampukah Saya sebagai muslimah hijaber menjalaninya? Ya, Saya mampu dan bahagia J
Jalan yang dilalui bukan aspal hitam atau kerikil mungil tapi tanah liat pekat yang mungkin kalau Saya berjalan, bisa membuat terjatuh dan terjepit di dalamnya. Lantas, harus kah Saya diantar kereta kencana dan berkeluh kesah pada Manager sawitnya? Saya rasa tidak perlu, karena Saya semangat menikmatinya dan tersenyum mensyukuri keadaanya J
Faktanya bahwa di tengah sawit tidak akan bisa meminta bala bantuan karena sinyal seluruh provider terpenjara di dalam kota. Lantas, akankah Saya mengibar-ngibarkan bendera putih? Jawabannya, tidak akan pernah karena Saya masih bisa meminta bala bantuan para pekerja sawit dengan cara menebarkan senyum sempurna J.
Hamparan sawit tak mampu menyerap sinar matahari dengan sempurna sehingga bisa jadi sinarnya langsung menusuk ke kulit. Tak khawatirkah hal itu akan merusak kulit tangan yang Saya punya? Tak perlu khawatir dengan urusan kulit. Hadapi saja dengan senyuman J karena Tuhan menciptakan segala sesuatu pasti ada manfaatnya, begitu juga SARIAYU  Eksotik Tanjung Body Lotion diciptakan untuk menjaga kulit saya dari sinar UV.
Luasnya hamparan sawit, teriknya matahari, panasnya suhu bumi dan lamanya aktivitas di tengah sawit, kemungkinan akan membuat kepanasan dan berkeringat. Akan kah saya melepas hijab untuk mengurangi rasa panas dan keringat berlebih? Melalui Hijab, tuhan telah melindungi leher saya dari sinar matahari dan Allahuakbar, hijab juga tidak membuat saya kepanasan dan keringat berlebih. Semua ini benar – benar harus disyukuri dengan cara memberikan senyuman sempurna J.
Selepas dari lapangan, mungkin wajah saya terhempas kotoran debu sehingga berdampak pada kusamnya wajah. Akankah Saya menutupi wajah dengan masker? SARIAYU sudah memberikan solusi membasmi wajah kusam dengan produk SARIAYU Putih Langsat Facial Foam dan SARIAYU  Penyegar Kenanga Refresing Aromatic, sehingga saya tidak perlu khawatir terhadap kusamnya wajah dan akan selalu tersenyum sempurna J.
Pekerjaan dan balutan hijab saya berakibat pada kurangnya interaksi dengan lawan jenis orang – orang kota. Lantas, Tak takut kah saya tidak bisa mendapatkan pasangan hidup orang kota? Tak selamanya saya di lapangan, ada waktunya saya pun berinteraksi dengan orang kota. Saya yakin bahwa pasangan hidup tidak akan tertukar dan pasangan hidup saya kelak merupakan cerminan dari diri saya. Cukup tersenyum J dan percaya pada Tuhan yang sudah mengatur segalanya.
Pekerjaan yang dijalani saat ini merupakan PASSION saya. Jadi, saya akan selalu tersenyum sempurna J, walaupun saya berhijab dan ditugaskan ke peloksok nusantara.
Para muslimah berhijab J,
ü  Mari untuk mengenakan hijab secara konsisten (istiqomah). Tak perlu ada yang dikhawatirkan dengan segala urusan duniawi. Tuhan telah menciptakan solusi dari semua kekhawatiran itu.
ü  Mari sama – sama memberikan inspirasi kepada para muslimah yang belum berhijab. Buktikan bahwa berhijab itu bukan penghalang untuk selalu tersenyum sempurna dan bukan penghalang untuk menggapai mimpi – mimpi nyata.

Ikhlas, sabar, dan syukur adalah kunci menjalaninya.
Tersenyum dan semangat adalah caranya.
Inilah PASSION pekerjaan Saya yang pada akhirnya akan membawa kepada mimpi - mimpi nyata.

SALAM

ADE WULAN

Kamis, 13 Oktober 2016

SHARING REKRUTMENT KPK IM11

Saya ingin berbagi terkait rekrutmen di KPK Indonesia Memanggil 11 (KPK.IM11.experd.com). Bagi yang ikutan rekrutmen ini hayooooo siapa aja....??? banyak kan ya??dari yang daftar 29rb an...yang lolos administrasi hanya 2.700 an termasuk saya J... (lupa angka pastinya),
Saat saya daftar online dulu kan lewat Experd.com... nah ini saya hati hati banget karena kan yang menyeleksi adalah sistem. Jadi kesalahan sedikit langsung di black list ...
Lanjut tes online...
Ini soalnya lumayan banyaaaak banget .. kaya psikotes aja...ada persamaan, deret aritmatik, hitungan dan lainnya... Alhamdulillahnya luluuuus
Lanjut tahap tes potensi.. saya kebagian tes potensi hari rabu bulan oktober 2016 di Universitas Indonesia.. pada tahap ini jangan lupa bawa perlengkapan semua yang harus di bawa... INGAT,,, siapkan fisik dan otak ya... karena soalnya banyaaaaak banget..semua tes psikotes masuk di tahap potensi ini ( mulai dari gambar pohon, gambar orang, gambar melanjutkan (yang 8 kotak itu loooh...tau kaan??) persamaan kata, deret aritmatik, tes koran, gambar yang dibolak balik di otak, 2 pilihan yang paling mirip dengan kepribadian diri, dan tak lupa tes pengetahuan umum.... haha,,, tembak tembak saja kalau ini...bener2 soal umum....

Jam 06.00 Pas Mau Tes Potensi di UI Depok (Oktober 2016)

Dari jam 7 pagi (on time loh panitia nya) sampai jam 12 siang....terus terusan peserta diguyur soal....hahaha kayanya di kepala ku ini kalau diliat pake senter udah berasap asap... ^-^
Udah lah ya,,,si aku pasrah saja...terima ya sukur .. kalau gagal memang bukan rezeki..;. Namun alhamdulillah nya lolos ke tahap selanjutnya yaitu tes assesment dan bahasa inggris...


Ini di tesnya di experd (kemang 89).. awal – awal jam 7 (on time) kami disuguhi soal bahasa inggris... W A W .... buat yang pinter bahasa inggris mah soalnya mudah banget...siswa SMP juga bisa.... (soalnya pilihan ganda) tentang struktur, written yang benar, sama soal cerita. Terus disuruh isi essay tentang kejadian2 diri selama ini...ada beberapa pertanyaaan...gampang lah ini... 

Lokasi Assesment Kemang 89

Cuma yang ga gampang itu LGD dan Interview... mereka TOP TOP si aku mah hanya remah remah ciki .. interview nya nyesel ga maksimal menjual kelebihan diri hehehe...  Assesment kali ini kurang maksimal..serasa ada yang ngegantung...tapi entahlah....Hanya Allah yang tau mana yang baik untuk Umatnya....


Deg deg an memang pas pengumuman tanggal 27 Oktober 2016... Alhamdulillah saya masuk... tak disangka sebelumnya karena memang saya merasa ada jawaban yang salah di soal bahasa inggris... Alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah... seudah sejauh ini.

yang diambil hanya 1 orang,,,,loooh kenapa masih ada 6 orang kandidat di SP02??? hmmmm.... kirain sudah pasti lolos...ternyata masih harus berjuang... November ini saya MCU dan Tes wawancara...

Wawacara di gedung KPK dwi warna... bagi yang belum tau,,, saya kasih tau patokan lokasinya ya.... kalau yang biasa naik busway bisa turun di halte setia budi timur aini..jalan dikit nyebrang sungai..jadi deh.....
Eksis dulu brooo...buat kenang - kenangan


Tips buat teman2 untuk wawancara user,, kenali pejabat tinggi yang kelak akan menjadi pimpinan kalian... jangan sampai kaya saya,,, hahaha..padahal beliau terkenal tapi saya masih tanya "siapa" kepada beliau... (maluuu nya ga nahan)....

Pelajari tentang tugas dan tanggungjawab yang dilamar... sisanya wawancara pribadi dan pengalaman.

wawancaranya sekitar 40-90 menit... tapi tergantung deh..mungkin bisa kurang dan lebih... sekedar curhat... pewawancaranya ada yang kaku ada yang mengalir... saya jawabannya ngaler ngidul bikin pusing pewawancara hahaha... (*gagal fokus)..sampe sampe kepikiran semalaman "ko gitu banget ya jawabanku, kurang berbobot" ... hahahaa...pdahal besok MCU (tidur jadi kurang)

abis wawancara, besoknya langsung MCU di bidakara. buat yang belum tau lokasinya,, patokannya halte busway pancoran barat.. jalan lumayan jauh...naik grab bike nanggung deket...haha...saya serahkan ke masing masing lagi... tapi kl mau juga bisa turun di stasiun cawang, naik grab bike cuma 6rb aja.hihi...

saya datang kesitu jam 06.10.. sudah 23 orang ... W A W, pagi banget mamen...padahal disuruh datangnya jam 07.00... semakin cepet semakin bagus karena di check nya berdasarkan urutan kedatangan...

MCU nya mulai dari ukur BB, TB, truuus Rontgen, ambil darah di lekukan sikut, tes urin, tes pendengaran, makaaan deh ^-^ akhiiirnyaaaa...

abis makan nunggu 2 jam buat cek darah lagi di jari. tapi sambil nunggu bisa check dokter dan check tread mill...

Yang harus disiapkan : puasa, pakai kerudung langsungan saja yang polos tanpa manik, bawa manset, kaos kaki, jangan pakai perhiasan, saat treadmill jangan pegang/ngantongin hp atau lainnya, jangan pegang besinya. kalau saya kemarin pegangan karena takut jatuh (maklum katro ga pernah treadmill hihi), bersihkan telinga, bersihkan karang gigi, tambal yang berlubang (jika memungkinkan saja). Ini saran dari saya yang belum tau lolos MCU atau engga... hanya sekedar berbagi pengalaman dan kegalauan saja :)...

Dari datang jam 06.10 baru selesai pas jam 12.00... :) ...

Tanggal 15 Desember 2016. adalah hari dimana pengumuman itu dipajang.. dan alhasil saya harus terhenti...

hanya sekedar berbagi.... Mari tebarkan selalu manfaat bukan hanya pesona belaka,....

Selamat buat yang lolos dan jangan pernah sia - siakan itu karena diluar sana banyak yang berharap berada di posisi anda sekrang

Semangat memberantas KKN teman – teman......

Best regards,



Peserta KPK IM 11 (posisi SP02)



Sabtu, 05 Maret 2016

ALHAMDULILLAH aku masih HIDUP



Pagi mendung yang indah, ku sambut dengan senyum bahagia. Ku berjalan menyusuri gang pinang 3 dan sampailah di jalan raya Margonda Depok.

Di sebrang tengah sana terlihat banyak orang akan menyebrang. Lalu si Aku berusaha untuk mengejar supaya bisa bersama – sama...

Lantas apa yang terjadi?

Entah karena aku yang terburu – buru dan tak bisa nge rem lariku atau karena memang motor itu yang egois dan tak mampu untuk menghentikan motornya?

Kali pertama ku di tabrak motor dengan kecepatan tinggi.. BRUUUUUK!!!!
Melayang aku dan langsung berpikir...”beginikah rasanya ditabrak?”
GUBRAAAAK-à si aku terlentang di tengah jalan kurang lebih 2 meter dari asal ditabrak....
Teriaaaak orang disekitar memaksaku  terbangun karena takut di lindes mobil atau motor.
Yang kulihat motor yang nabrak aku berwarna hitam dengan jaket plat hijau...hey – hey – hey,,jangan langsung nebak kalau itu GOJEK ya...hahaha
Kejadian begitu cepat jadi ga tau yang nabrak itu motor apa, pakaiannya bagaimana bahkan plat motor sudah tak terlihat lagi karena motor terus berlari setelah menabrak ku....

Lalu????sang pengendara lain memberi tahu!
“dek, kalau mau nyebrang bareng – bareng, jangan sendiri aja. Istirahat dulu aja....!!””tegasnya padaku dan berusaha mengambilkan HP yang terpecah jatuh...

Tau ga??
Jam tangan, HP terpisah antara bateray, tutup dan badan lainnya... masing2 terhempas 1 meter...

 

Syukur alhamdulillah aku masih hidup beserta HP kecilku...

Hey guys ,,, alhamdulillah juga si Aku ga begitu sakit badannya..lantas ku coba mencari sandal karet sebelah kanan yang terbang entah kemana...

WOOOOW, itu sandal ternyata terlempar 5 meter di sebrang jalan...
Masih trauma sih untuk ambilnya...tapi,,,masa iya aku ke kantor pake sendal Cuma sebelah?

Hahahaha
Ku beranikan diri ambil sandalnya....dan dipake kemudian menuju stasiun Pondok Cina....
Sakitku hanya pas di sikut kiri dan lutut kiri...ku pikir ini hanya luka ringan jadi ngapain harus bolos kerja?

Dikereta ku meneteskan air mata.
Tak ada yang peluk aku saat itu, tak ada seorangpun...
Aku hanya merintih sakit perih dilutut ditengah himpitan kereta...

Sesampainya di kantor...,,
Aku terus menangis bukan karena sakit...tapi betapa sedihnya hidup sendiri tanpa MAMA dan BAPAK yang begitu sedih jika anaknya ada yang terluka...

Ingin ku cerita sama mereka tapi tak ada gunanya...yang ada malah membuat mereka sedih...


Tak kuat bengkaknya aku langsung ijin dari kantor dan pergi ke dokter....dan eng ing..dokter klinik Kimia Farma 352 hanya toel toel...iiiikh

BPJS bikin ilfeel...

Semoga saja ini luka hanya sementara dan akan baik – baik saja selamanya

ALHAMDULILLAH aku masih HIDUP (12 Februari 2016)

BAWA BATU ???


Ini bukan yang pertama melihat wanita rambut blow, putih, Ndut dan cerewet. Mungkin dia tak menyadarinya bahwa kita memang selalu naik kereta sama – sama di stasiun Pondok cina. Pagi ini tanggal 9 Februari 2016 aku bawa tas berat karena berisikan laptop. Lantas si Ndut itu menyinggungku bahwa “ ni orang ngapain bawa tas besar. Bawa apa aja? Batu kali ya?”. Tertawa dia setelah menyinggung ku... seolah – olah dia berbicara sudah paling benar.

Salah ku juga sih bawa tas begitu besar. Tapi apa daya, akhirnya ku disemprot sama si Ndut “mba, tas nya ke atasin aja, ini nahannya susah.”tandasnya.
“maaf mba, ini agak susah”
“usaha dong !!!, ga ada usaha mana bisa” ketusnya
Hmmm. Tak perlu membalasnya. Cukup Allah saja....akhirnya dengan usaha lebih dan sedikit menyusahkan orang lain, ku coba menaikan tas ku ke atas. Akhirnya bisa...
Lantas si Ndut ngedumel lagi..
“Ini siapa yang injak injak kaki gue”
Aduuuh itu nenek lampir lama2 pengen dijitak.... namanya juga di kereta ... ga sengaja mungkin..heuuuu...
Semoga si aku ga jadi kaya dia yang suka nyinggung orang.
Hey guys,,tau ga?itu tas kan udah dikeatasin..masiiih aja si Ndut bahas,,, “heran gue sama orang, ngapain bawa tas gede – gede gitu,,,bawa BATU kali ya??”
“hmmmm...”geram hatiku
“gue aja di tas Cuma bawa dompet dan hp,, makanya tas gue kempes...”
Pengen rasanya mengabadikan wajah si Ndut....tp ga perlu deh...malah jadi dendam seumur hidup..wkwkwkwk

The End (9 Februari 2016)

Minggu, 31 Januari 2016

Pemupukan MOP Kelapa Sawit

Hari/Tanggal  : Jumat, 01 Maret 2013
Divisi/Blok      : I/B32 dan B33
Kegiatan         : Observasi Gudang Pupuk, Penguntilan dan Pemupukan MOP


Gudang Pupuk
            Gudang pupuk divisi 1 sampai dengan divisi 6 tercentral di divisi 1. Pupuk yang ada di gudang pada saat itu adalah pupuk MOP dan pupuk Urea yang akan diaplikasikan di divisi I. Pupuk di gudang disusun per tir. 1 tir terdiri dari 20 sak atau sekitar 1 ton. Penyimpanan pupuk MOP dan urea terpisah dan dialasi dengan kayu. Terdapat  beberapa tumpukan yang tidak dialasi terlebih dahulu dengan kayu sehingga bersentuhan langsung dengan lantai gudang. Koordinasi mandor until dengan kepala gudang sangat penting untuk mengatur pupuk yang keluar dari gudang. Kepala gudang mengetahui jumlah pupuk yang dikeluarkan dari gudang dilihat dari jumlah tir yang berkurang dan juga hasi penimbangan berat neto dan bruto dari dumptruk untilan.


Penguntilan Pupuk
Penguntilan pupuk merupakan proses pemisahan 1 sak pupuk menjadi untilan dosis untuk 8 pokok. Setiap pagi (06.30) dilakukan lingkar pagi oleh mandor pupuk. Dalam lingkar pagi tersebut hanya dilakukan pembagian tugas pemupuk dan penguntil. Jumlah pekerja tergantung dari jumlah pupuk yang akan diuntil dan jumlah luasan yang akan dipupuk. Prestasi penguntil adalah 1,5 ton/Hk sedangkan pemupuk adalah 0,5 ton/Hk. Pukul 07.00 penguntil mulai menguntil pupuk MOP yang sudah dikeluarkan dari gedung pupuk. Dalam 1 bangunan terbuka disediakan untuk penguntilan 6 divisi namun pada saat tersebut penguntilan dilakukan hanya untuk divisi 1 saja.
Penguntilan pupuk yang dilakukan pada hari ini merupakan pupuk yang akan diaplikasikan untuk besok pagi, yakni di blok B35 (1,75 kg/pkk)  dan blok B36 (1,5 kg/pkk). Adanya perbedaan dosis pupuk MOP pada 2 blok ini menjadikan tempat dan pekerja penguntilan nya pun dibedakan.  Agar pekerja penguntil pupuk tidak bingung dalam jumlah untilan yang harus diuntil dan banyaknya pupuk peruntilannya maka disediakan papan informasi untuk tiap divisi mengenai jenis pupuk, blok, jumlah pupuk, dosis pupuk, dan jumlah untilan yang akan diuntil setiap harinya. Namun, yang terjadi dilapangan, papan informasi tersebut tidak terupdate secara baik (terakhir diupdate adalah 27 Februari 2013) Total pekerja penguntil pupuk pada hari tersebut adalah 11 orang perempuan. Alat pelindung diri yang digunakan adalah pakaian panjang, sepatu AP dan sarung tangan.
Penguntilan pupuk yang dosisnya 1,75 kg/pkk dilakukan dengan cara perkiraan, yakni 1 untilan tersebut sebanding dengan 1/3 dari 1 sak. Artinya 1 untilan mencapai 16-17 kg. Penguntilan pupuk yang dosisnya 1,5 kg/pkk dilakukan dengan menggunakan takaran pupuk MOP, yakni 1 untilan adalah 1 takar atau sekitar 12,5 kg. Dilihat dari proses penguntilan langsung dilapangan, jenis pupuk MOP yang digunakan terdapat 2 merk yakni Mahkota dan Meroke. Kedua merk hanya berbeda penampilan secara fisik namun menurut mandor penguntilan, keduanya memiliki fungsi yang sama, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pupuk yang sudah ditakar dimasukkan kedalam karung goni kosong kemudian diikat dengan plastik bekas pupuk. Selama penguntilan, mandor until tidak ditempat penguntilan melainkan memperhatikan pengangkutan pupuk digudang dan menyelesaikan administtrasi dengan kepala gudang di ruang kantor traksi. Sehingga pekerja penguntil kebingungan saat terjadi kesalahan koordinasi. Adapun contoh kasusnya sebagai berikut :
Pekerja pengangkut pupuk dari gudang ke bangunan penguntil menginstruksikan kepada penguntil bahwa pupuk MOP 1 sak tersebut harus di bagi 5 (10kg/until), namun penguntil yang melakukan untilan dengan menggunakan takaran hanya mendapatkan 4 untilan (12,5 kg/until). Pada saat tersebut mandor tidak ada dan pekerja juga mengalami kebingungan yang pada akhirnya mengurangi sedikit takaran (1 wadah tidak penuh takarannya) agar 1 sak menjadi 5 untilan tersebut terpenuhi.

Pemupukan MOP
Pupuk urea merupakan pupuk makro yang diberikan setiap 1 kali dalam 1 tahun. Dosis yang diberikan tergantung dari rekomendasi riset yang diambil dari hasil sensus Leaf Sampling Unit. Rekomendasi riset untuk pemupukan MOP tahun 2013 di blok B32 dan blok adalah 1,5 kg/pokok (2 untilan). Pada blok ini sudah teraplikasi janjangan kosong (JJK) sehingga untilan lebih sedikit.
Pemupukan ini diatur oleh 1 mandor dan dilakukan oleh 12 tim pemupuk, 1 tim terdiri dari 2 orang tenaga kerja perempuan. Selain itu terdapat 1 orang tenaga kerja laki – laki yang melangsir karung goni dan tali sisa pemupukan. Seluruh tenaga kerja pemupuk merupakan tenaga kerja SKU dengan target pemupukannya adalah 500 kg/Hk. Sehingga, jika sudah mencapai 500 kg/hk bisa langsung pulang tanpa harus menunggu jam pulang (selesai pukul 12.30).
Pupuk yang disebar kelapangan merupakan pupuk yang sudah diuntil (12 kg/until). Satu pasar panen hanya disebar 2 untilan. Saat penyebaran untilan dengan menggunakan truk terjadi sedikit hambatan yakni truk pengangkut untilan terpuruk. Namun hal ini tidak berlangsung lama karena ada bantuan traktor untuk menarik truk tersebut. Jika untilan pupuk yang diangkut ternyata bersisa maka disimpan ditengah collection untuk kemudian di sebarkan kembali di ancak terdekat (2 kali pemupukan). Perlengkapan yang digunakan oleh para pekerja untuk memupuk adalah tapuk dan takaran dosis. Tapuk merupakan wadah berlubang – lubang yang digunakan untuk menebar pupuk, ukuran diameter lubang tersebut sekitar 1-1,5 cm. Takaran dosis merupakan wadah berupa mangkok atau piring yang ukurannya sudah disesuaikan dengan dosis.
Pemupukan MOP dilakukan tidak seperti saat pemupukan urea. Pemupukan MOP harus menyelesaikan 1 blok terlebih dahulu baru mengerjakan blok yang lainnya. Masuknya pekerja pada setiap jalan rintis di instruksikan oleh mandor pupuk yang ada di jalan collection dengan menggunakan isyarat pluit. Saat pluit berbunyi, para pekerja mulai masuk ke jalan rintis untuk mengecer untilan (1 jalan rintis 1 tim). Tiap untilan diletakan pada pokok, ke-8, dan ke-16 (Pasar tengah). Proses penebaran pupuk dimulai dari pasar tengah dengan cara sebagai berikut :
1.      Pembagian tugas dalam 1 tim terdiri dari 2 orang, yakni :
a.      Orang pertama menggendong pupuk di pinggang dan menakar pupuk
b.      Orang kedua menebar pupuk di setiap pokok
2.      Orang pertama menakar pupuk yang ada di dalam untilan dengan menggunakan mangkok takaran
3.      Orang kedua menerima pupuk dengan menggunakan tapuk dari orang pertama
4.      Orang kedua memutar – mutar tapuk sambil berjalan mengelilingi pohon. Taburan pupuk urea dijatuhkan bervariasi. Ada yang dijatuhkan di piringan, ada juga yang dijatuhkan di luar piringan.
Untuk mempercepat pekerjaan, sebagian pekerja ada yang tidak mengikuti peraturan dari mandornya, misalnya sebagai berikut :
1.      Sebelum pluit dibunyikan ada yang sudah memulai memupuk duluan sehingga mulainya pemupukan tidak serentak.
2.      satu pasar rintis hanya 1 orang
3.      Pupuk tidak diecer terlebih dahulu di pokok ke-8 dan pokok ke-16 , tetapi pemupukan langsung dari collection ke pasar tengah
4.      Dua untilan pupuk dijadikan 1 karung goni
5.      Tidak menggunakan tapuk untuk menebar pupuk, tetapi langsung menggunakan mangkuk takaran dosis.
6.      Terjadi 2 kali pemupukan akibat kurang koordinasi tim.
7.      Pemupukan tidak beraturan, pasar rintis di pupuk.

Dilihat dari hasilnya, penebaran pupuk dengan menggunakan tapuk lebih rata dibandingkan dengan menggunakan takaran dosis. Jika selesai menebar pupuk, karung goni bekas untilan diletakan di jalan collection untuk kemudian dikumpulkan dan dibereskan oleh pelangsir karung goni, kemudian diangkut ke gudang pupuk.

Pemupukan Urea dan By Product Kelapa Sawit

Hari/Tanggal  : Kamis, 28 Februari 2013
Divisi/Blok      : I/D34, D35, B33
Kegiatan         : Observasi Pemupukan Urea dan By Product

Jenis tanah di blok D34 dan D35 sebelumnya adalah tanah gambut namun sekarang termasuk lowland. Hal ini terlihat dari banyaknya bentuk batang pohon yang melengkung/doyong pada bagian bawah. Sebagian luas Blok D34 terdapat flatbath (By product cair dari PKS) sekitar 8 Ha. Sehingga pada saat itu tidak dilakukan pemupukan pada luasan yang terdapat flatbathnya.

Pemupukan dengan Urea
            Pupuk urea merupakan pupuk makro yang diberikan setiap 2 kali dalam 1 tahun. Dosis yang diberikan tergantung dari rekomendasi riset yang diambil dari hasil sensus Leaf Sampling Unit. Rekomendasi riset untuk pemupukan Urea tahun 2013 di Blok D34 dan Blok D 35 adalah 1,25 kg/pokok.
            Pemupukan ini diatur oleh 2 mandor (di pasar tengah dan jalan collection) serta dilakukan oleh 11 tim pemupuk, 1 tim terdiri dari 2 orang tenaga kerja perempuan. Selain itu terdapat 2 orang tenaga kerja laki – laki yang melangsir karung goni dan tali sisa pemupukan. Seluruh tenaga kerja pemupuk merupakan tenaga kerja SKU dengan target pemupukannya adalah 500 kg/Hk. Sehingga, jika sudah mencapai 500 kg/hk bisa langsung pulang tanpa harus menunggu jam pulang (selesai pukul 12.30).
            Pupuk yang akan dibawa kelapangan harus dilakukan penguntilan terlebih dahulu di pagi hari. 1 untilan di isi untuk dosis 8 pokok yakni 10 kg untuk dosis 1,25 kg/pokok. Pukul 07.24 sudah di angkut ke dalam dumptruk kemudian truk tersebut melakukan pengisian solar. Pukul 07.30 siap disebar ke lapangan. Cara Penyebaran untilan tersebut yakni untuk Blok D35 terdiri dari 4 untilan pupuk, sedangkan di Blok D34 terdiri dari 1-2 untilan per 1  jalan rintis disepanjang jalan collection.
            Perlengkapan yang digunakan oleh para pekerja untuk memupuk adalah tapuk dan takaran dosis. Tapuk merupakan wadah berlubang – lubang yang digunakan untuk menebar pupuk, ukuran diameter lubang tersebut sekitar 1-1,5 cm. Takaran dosis merupakan wadah berupa mangkok atau piring yang ukurannya sudah disesuaikan dengan dosis. Pemupukan dilakukan ½ Blok D34 dan ½ Blok D35 pada 1 jalan collection. Masuknya pekerja pada setiap jalan rintis di instruksikan oleh mandor pupuk yang ada di jalan collection dengan menggunakan isyarat pluit. Saat pluit berbunyi, para pekerja mulai masuk ke jalan rintis untuk mengecer untilan (1 jalan rintis 1 tim). Tiap untilan diletakan pada pokok ke-4, ke-8, ke-12 dan ke-16 (Pasar tengah). Proses penebaran pupuk dimulai dari pasar tengah dengan cara sebagai berikut :
1.      Pembagian tugas dalam 1 tim terdiri dari 2 orang, yakni :
a.      Orang pertama menggendong pupuk di pinggang dan menakar pupuk
b.      Orang kedua menebar pupuk di setiap pokok
2.      Orang pertama menakar pupuk yang ada di dalam untilan dengan menggunakan mangkok takaran
3.      Orang kedua menerima pupuk dengan menggunakan tapuk dari orang pertama
4.      Orang kedua memutar – mutar tapuk sambil berjalan mengelilingi pohon. Taburan pupuk urea dijatuhkan bervariasi. Ada yang dijatuhkan di piringan, ada juga yang dijatuhkan di luar piringan.
Untuk mempercepat pekerjaan, sebagian pekerja ada yang tidak menggunakan tapuk untuk menebar pupuk, tetapi langsung menggunakan mangkuk takaran dosis. Dilihat dari hasilnya, penebaran pupuk dengan menggunakan tapuk lebih rata dibandingkan dengan menggunakan takaran dosis. Jika selesai menebar pupuk, karung goni bekas untilan diletakan di jalan collection untuk kemudian dikumpulkan dan dibereskan oleh pelangsir karung goni, kemudian diangkut ke gudang pupuk.
           

Pemupukan dengan Effluent
            Effluent merupakan by product berwujud cair yang berasal dari pabrik pengolahan kelapa sawit. Effluent ini  tersedia di dalam flatbath yang letaknya di gawangan mati. Blok D34 terdapat 8 Ha (sekitar 810 pokok) yang mengaplikasikan effluent. Penanggung jawab dan kontroling pemupukan by product dengan effluent seluruhnya oleh divisi 6. Mandor pupuk selalu mengingatkan agar pokok yang sudah terbangun flatbath tidak perlu di pupuk urea lagi.

Pemupukan dengan Janjangan Kosong
            Observasi pemupukan dengan janjangan kosong (JJK) dilakukan di Blok B33. Rotasi pengaplikasiannya adalah setiap 1 tahun sekali. Hal ini dimaksudkan karena dalam jangka waktu 1 tahun, JJK tersebut sebagian besar sudah mengalami pelapukan. Pokok sawit yang sudah diberikan JJK tidak memerlukan dosis pokok urea yang sama dengan pokok sawit yang tidak diberikan JJK. Perbandingannya sekitar 6:10 (0,75kg/pokok : 1,25 kg/pokok).
            Mandor JJK merupakan mandor yang melakukan pengawasan dalam pengaplikasian JJK ke lapangan. Pekerja yang melakukan pengaplikasan merupakan pekerja BHL (Buruh harian lepas) laki – laki dan perempuan. Pada saat tersebut, pekerjanya terdiri dari 4 orang. Prestasi pekerja dilihat dari banyaknya jumlah titik pengaplikasian JJK. Alat yang digunakan adalah angkong dan gancu. Sistem koordinasinya yaitu ketika dump truk dari PKS berisi JJK tiba di ancak, mandor menerima dan menghitung jumlah titik yang mungkin teraplikasikan dari 1 dumptruk tersebut kemudian, jumlah titik terebut diletakkan di tumpukan JJK yang diturunkan dari dumptruk. Oleh karena itu, Para BHL yang akan bekerja sudah mengerti dari tanda tersebut
Aplikasi janjangan kosong ini diletakkan diantara pokok sawit dalam 1 baris dengan aturan sebagai berikut :
1.      Peletakkannya tidak bertumpuk (1 tumpukan)
2.      Tidak diletakkan di piringan
3.      Tidak mengahalangi pasar rintis
4.      1 titik terdiri dari 275 kg JJK dan 200 kg solid

Pengaplikasian by product berupa solid dilakukan setelah JJK teraplikasikan semua. Untuk 275 kg JJK diperlukan 3 trip angkong oleh pekerja atau sekitar 50-60 JJK. Pekerja bisa menyelesaikan pekerjaan 3 truk JJK / hari (05.30 – 18.30) atau sekitar 27 ton (98 titik).

Semprot Gulma Kelapa Sawit

Hari/Tanggal  : Kamis, 7 Maret 2013
Divisi/Blok      : I/C33 dan C34
Kegiatan         : Observasi Semprot Gawangan

Semprot gawangan merupakan salah satu pengendalian gulma yang ada di gawangan. Target gulma yang disemprot adalah anak kayu dan pakis. Rotasi semprot gawangan adalah 2 rotasi dalam setahun. Semprot gawangan dilakukan pada blok yang sudah dilakukan semprot piringan dan BTP. Semprot gawangan ini tidak dilakukan 100% pada blok, tetapi hanya sekitar 35% saja (6-8 hektar). Penentuan 35% yang akan disemprot di tentukan oleh mandor berdasarkan hasil pemeriksaan kerani keliling yang sudah melakukan survey. Tenaga kerja semprot gawangan menggunakan tenaga kerja divisi masing – masing, dan truk airyang digunakan adalah truk air pemadam kebakaran. Tim semprot gawangan untuk divisi 1 terdiri dari 1 orang mandor, 7 orang penyemprot perempuan yang sudah memiliki sertifikat, 1 truk semprot dan 1 orang sopir dengan prestasi penyemprotannya adalah 2 Ha/Hk.

            Alat – alat yang dibutuhkan oleh penyemprot diantaranya knapsack 15 liter, alat semprotnya jenis solo dan nozzle nya berwarna biru (VLV 100). Sistem kerja penyemprot jenis solo adalah cairan herbisida keluar karena adanya pompa dari tuas di sebelah kiri kemudian keluar dan di sebar dengan nozzle. Pukul 07.30, mandor, truk dan penyemprot langsung berkumpul di ancak untuk persiapan APD, pengisian air, pencampuran herbisida dan pemeriksaan alat.
APD yang digunakan oleh penyemprot, diantaranya : pakaian semprot atau pakaian panjang, sepatu AP, plastik yang diikatkan dipinggang, penutup kepala menggunakan kain dan terdapat 1 orang yang menggunakan baju lengan pendek.


            Bahan yang digunakan untuk penyemprotan adalah herbisida garlon (C33) dan gramoxone (C34). Perbandingan pencampuran herbisida garlon adalah 12 cc garlon dicampur ke dalam 15000 cc air. 12 cc garlon tersebut sebelumnya sudah dicampur dulu dengan air di gudang dengan perbandingan 1:5 (1 liter racun dalam 5 liter air). Sedangkan untuk perbandingan campuran herbisida gramoxone adalah 35 cc gramoxone dicampur ke dalam 15000 cc air. 35 cc gramoxone tersebut sudah dicampur dulu dengan air di gudang dengan perbandingan 1:1.
Mekanik alat semprot tidak tersedia sehingga perbaikan alat semprot dilakukan oleh mandor sesaat sebelum dilakukan penyemprotan. Knapsack pengisian dan pencampuran herbisida oleh penyemprotnya masing – masing sampai penuh 1 knapsack. Cara pencampurannya yakni isi air terlebih dahulu ke dalam knpasack sampai ¾ nya kemudian masukkan racun kedalamnya dengan menggunakan takaran yang terbuat dari potongan botol air mineral, setelah itu isi air hingga penuh.
Cara menggunakan jenis semprot ini adalah mula – mula dilakukan pemompaan dengan bantuas tuas tangan, setelah itu tekan katup yang ada pada tangkai. Penyemprotan yang dilakukan oleh penyemprot tidak berebeda dengan yang dilakukan penyemprot piringan yakni tangkai digerakan ke kanan dan ke kiri sambil berjalan. Dalam perjalanan terkadang terjadi penyumbatan pada nozzle yang kemudian memperbaikinya sendiri dengan menggunakan benda runcing yang ditemukan dilapangan. Menurut penyemprot, penyumbatan ini terjadi karena adanya benda asing yang masuk ke knapsack saat pengisian air dari tanki. Walaupun knapsact sudah tersedia saringannya,  namun saringan tersebut kasar (terlalu lebar lubang saringannya).

Dilihat dari kapasitas knapsack yang hanya 0,25 Ha/knapsack maka penyemprotan hanya dilakukan sampai dengan pasar tengah kemudian penyemprot kembali dengan keadaan knapsack kosong. Oleh karena itu, untuk mengefektifkan waktu penyemprotan, mandor mengatur penyemprotan dalam 1 jalan collection, penyemprotan dilakukan pada 2 blok namun hanya sampai pasar tengah saja, sisa pasar dilanjutkan pada collection yang sebelahnya. Untuk melihat hasilnya, dapat dilakukan pengecekan pada sore hari terlihat layu dan 1 minggu kemudian akan kering.


Bongkar Tanaman Penganggu Kebun Kelapa Sawit

Hari/Tanggal  : Rabu, 27 Februari 2013
Divisi/Blok      : I/B40
Kegiatan         : Observasi Pengendalian Gulma (Bongkar Tumbuhan Pengganggu)

Kondisi lahan di blok B40 yakni tanaman sawitnya berumur 27 tahun (TM), jenis tanag mineral dan kondisi gulmanya termasuk kategori sedang. Target pengendalian gulma diutamakan pada bagian piringan, gawangan, pasar rintis, pasar delapan, pasar tengah.
            Jenis gulma yang ada di Blok tersebut adalah tumbuhan pakis, beringin, tumbuhan pakis, anak kayu, kentosan (brondolan yang tumbuh) asystesia, putihan, dan keladi
Perencanaan pengendalian gulma yakni 2 rotasi/tahun. Penentuan tanggal pelaksanaan per blok dilakukan sesuai dengan target bulanan (5-6 Blok/bulan) yang selanjutnya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Jika cuaca hujan maka pekerjaan ditunda sampai reda dan memperpanjang waktu kerja sampai pukul 16.00 (umumnya sampai pukul 14.00) atau bahkan memungkinkan untuk memundurkan waktu pengendalian gulma di keesokan harinya.
            Kebutuhan tenaga kerja untuk pengendalian gulma adalah 1,5 Hk/Ha. Tenaga kerja untuk pengendalian gulma di Divisi I yang tersedia terdiri dari 10 orang perempuan.  Dari 10 orang tersebut hanya hadir 9 orang. Alat yang digunakan adalah cados dan parang. Pemakaian alat lebih sering menggunakan parang dibandingkan menggunakan cados sehingga terdapat karyawan yang hanya membawa parang saja. Cados yang digunakan ada yang bermata 1 dan bermata 2 (pisaunya sisi kanan dan kiri)
 Jam kerja pengendalian gulma yakni dimulai dari lingkar pagi pukul 06.00, kemudian pukul 07.00 sudah tiba di ancak dan siap untuk memulai pekerjaan hingga pukul 09.30. selanjutnya istirahan dan memakan bontot masing – masing selama 30 menit. Pukul 10.00 – 14.00 pekerja melanjutkan lalu pulang.
Proses pengontrolan dilakukan langsung oleh mandor. Adapun pengontrolan dilapangan yang dilakukan diantaranya :
1.      Memastikan seluruh pekerja bekerja dengan serius dan fokus, tidak bercanda
2.      Memastikan cara penggunaan alat yang benar
3.      Memastikan hasil BTP yang optimal
4.      Memastikan keselamatan pekerja
5.      Memastikan target HK tercapai
6.      Mengatur penyebaran pekerja, terutama jika ada gulma yang merumpun banyak dan tinggi (saling membantu)
7.      Memastikan pukul 12 harus sudah melakukan pekerjaan 3 pasar rintis/orang
8.      Dan lain – lain.
Cara penggunaan parang yakni dengan mengayunkan ke kanan dan ke kiri dan atau bahkan ada juga yang memutarkannya 3600. Kegiatan ini dilakukan dimulai dari pasar rintis Barat-Utara menuju timur (07.00-09.30) kemudian dilanjutkan pekerjaan tersebut di pasar rintis dari Timur ke Barat (10.00-12.00) begitu juga dengan selanjutnya hingga pukul 14.00 (para pekerja pulang).

Cara mengendalikan kentosan yakni dengan memotong umbutnya dan atau mencabut akarnya sedangkan dan gulma lain dipotong batangnya dan atau dicabut akarnya kemudian dibalik. Umumnya kentosan dan anak kayu harus diberantas habis karena akan menyerap unsur hara yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit. Sedangkan gulma lainnya seperti asystesia, pakis dan keladi cukup dikendalikan saja. Gulma beringin dan pakis yang menempel di pokok dilakukan pengendalian dengan menggunakan egrek bersamaan dengan tunas pokok yakni 9 bulan sekali. Namun pada kondisi tertentu, saat akar beringin sudah kuat dan sulit di egrek maka pengendalian dilakukan secara chemist yakni menggunakan teknik infus akar dimana bahan kimia yang digunakan adalah gramoxone.

Pabrik Kelapa Sawit (PKS)

I.                   STASIUN PENIMBANGAN - KLARIFIKASI
            Kegiatan karyawan dimulai pukul 07.00 yakni melakukan pembersihan lantai pabrik, tangga pabrik, alat dan mesin pengolahan. Selain itu, dilakukan juga pengecekan dan perawatan – perawatan pada alat dan mesin pengolahan oleh karyawan maintenance.
Proses aliran CPO di pabrik dapat dlihat dari warna pipa yang terdapat dalam pabrik. Tabel 1 berikut ini warna cat pipa beserta jenis aliran yang ada dalam pipa tersebut.
Tabel 1. Warna Pipa terhadap Fungsi Aliran
No
Warna Cat
Aliran
1
Biru
Air panas
2
Merah
Solar
3
Kuning
Minyak Bersih
4
Coklat
Sludge
5
Hijau
Air dingin
6
Perak
Steam
Karyawan dibagi ke dalam 2 shift yakni shift I (07.00 – 14.00) dan shift II (16.00 – 23.00). Shift I sudah pasti mendapatkan lembur 2 jam sedangkan shift 2 bisa mendapatkan lembur lebih dari 2 jam atau bahkan tidak mendapatkan lembur. Setiap 1 minggu sekali terjadi pergantian shift sehingga terjadi keseimbangan tugas karyawan dan tidak terjadi kesenjangan sosial. Berbeda dengan sistem fitter shift di bagian workshop, pergantian shift terjadi pada pukul 18.00 bukan pukul 16.00. Hal ini terjadi karena pada pukul 12.00 – 14.00 karyawan fitter shift 1 melakukan istirahat
1.1       Stasiun Penimbangan dan Stasiun Despatch
            Di stasiun penimbangan ini tersedia 2 unit jembatan timbang (weight bridge). Timbangan sebelah kanan atau yang dekat dengan ruang kerani timbang umumnya digunakan untuk penimbangan TBS. Sedangkan timbangan sebelah kiri atau yang dekat dengan ruang keamanan umumnya digunakan untuk bahan lain seperti CPO, kernel, JJK, dan lain – lain. Masing – masing timbangan terdapat loadcell sebanyak 6 buah yang tersebar merata di setiap sisi timbangan. Timbangan tersebut dilakukan kalibrasi setiap 1 tahun sekali.
            Truk yang masuk atau keluar dari pabrik harus melapor kepada bagian kemanan, agar truk tersebut diperiksa terlebih dahulu. Prosedure pengangkutan CPO, Kernel dan TBS sedikit ada perbedaan di dalam prosedure penimbangan.



1.1.1        Penimbangan CPO
Pengangkutan CPO ke Dumai Bulking Station (DBS) bekerja sama dengan perusahaan angkutan (CSNJ) yang pemiliknya sama dengan pemilik  PKS. Berdasarkan hasil dari pengolahan TBS pada hari sebelumnya, PKS KYF mengkoordinasikan jumlah unit truk tanki yang dibutuhkan kepada CSNJ untuk mengangkut CPO pada hari esoknya. Pihak keamanan sudah mengetahui jumlah unit truk pengangkut CPO pada hari tersebut (5 unit), sehingga pihak keamanan mengontrol untuk tidak memberikan ijin truk tanki pengangkut CPO masuk setelah 5 unit tersebut.
Pengangkutan CPO dilakukan setiap pagi hari, yakni dari pukul 08.15 – 10.00. Pada pukul 07.00, truk tersebut sudah standby di depan pintu gerbang untuk dilakukan penimbangan. Sebelum masuk ke lingkungan PKS, sopir menyerahkan surat ijin jalan, SIM dan STNK kepada satpam kemudian satpam akan memberikan surat ijin masuk pabrik kepada sopir tersebut. Setelah itu, sopir menyerahkan surat ijin masuk kepada kerani timbang sedangkan satpam memeriksa truk agar terhindar dari hal – hal yang merugikan perusahaan, seperti :
a.       Memeriksa kabin truk à tidak ada orang yang berdiam di dalam truk
b.      Memeriksa kabin, jika ada derigen berisi air atau minyak atau bahan cair lainnya
c.       Memeriksa keberadaan timah yang tidak diperlukan
d.      Menurunkan dongkrak
e.       Menurunkan barang – barang lain yang dapat memberatkan berat tara truk.
Truk yang sudah terbiasa mengangkut TBS, sudah terdapat historis berat tara dari truk tersebut. Sehingga, jika historis standar tara truk dalah 12 ton dan suatu saat penimbangan tara truk tersebut menjadi 12,5 ton, maka surat ijin angkut CPO dari kerani belum bisa diserahkan kepada sopir melainkan harus dilakukan pemeriksaan ulang dengan menurunkan apapun yang menjadi pemberat truk tersebut. Kecuali, jika truk tersebut menyerahkan riwayat perbaikan yang menunjukkan adanya penambahan berat tara truk.
Truk yang sudah ditimbang tara langsung ke stasiun despatch untuk melakukan pengisian CPO. Di stasiun CPO terdapat 1 orang keamanan untuk memonitoring pengisian dan 1 orang operator despatch. Terdapat 2 katup keluaran CPO dalam 1 stasiun tersebut. Masing – masing katup kecepatan keluarannya 60 ton/jam. Sehingga untuk mengisi penuh 1 truk dibutuhkan sekitar 30 menit. Untuk meratakan CPO di dalam truk, maka truk memaju mundurkan truk tersebut. Setiap kali pengisian, operator mencatat waktu pengisian CPO dan mengambil sampel dari katup keluaran CPO untuk diuji kadar air, FFA dan kadar kotorannya. Sampel tersebut kemudian diserahkan ke laboratorium dan akan keluar hasil pengujiannya setelah sekitar 30 menit kemudian. Kadar air dan kotoran hanya dilakukan 1 kali sehingga setiap unit memiliki kadar FFA dan kotoran yang sama, yang berbeda hanyalah kadar air.
Setelah mendapatkan hasil analisis FFA, sopir menyerahkannya kepada kerani timbang dan truk ditimbang berat brutonya. Tugas kerani timbang adalah menginput ke SAP mengenai data kendaraan yang keluar dan masuk pabrik, membuat karcis timbang. Karcis timbang ini berisi kadar air, kotoran, dan FFA dari CPO, berat tara, bruto dan berat netto. Karcis timbang ditandatangi oleh manager, KTU/Kasie, kerani timbang dan sopir. Karena manager sedang cuti maka tandatangan manager ditandatangani oleh kerani produksi.
Jika karcis timbang sudah selesai, kerani timbang segera mencatat nomor registrasi segel yang akan digunakan untuk menyegel truk tersebut. Nomor registrasi segel untuk 1 truk umumnya berurutan (Gambar 1). Jumlah segel untuk pengangkutan CPO ada 4 buah. 1-2 buah segel diatas truk dan 2-3 segel di tempat lainnya.

Penyegelan dilakukan oleh satpam dengan mencantumkan terlebih dahulu nomor registrasi segel ke dalam buku segel dan jika segel rusak harus segera melapor dan meminta kembali kepada kerani timbang untuk diganti. Sopir keluar dari pabrik harus melapor kepada satpam karena delivery notes (sudah ditandatangani kerani produksi) yang dibawa olehnya harus ada tandatangan satpam dan juga satpam harus memasukkan hasil penimbangan yang tercantum di karcis timbang (sudah ditandatangani kerani timbang) ke dalam buku registrasi CPO. Truk CPO yang keluar dari pabrik tidak dilakukan pemeriksaan kembali.
1.1.2        Penimbangan Kernel
Pengangkutan kernel sedikit berbeda dengan pengangkutan CPO. Truk datang bukan atas permintaan perusahaan tetapi ada dari pihak lain yang akan membelinya, seperti : SJ, MJT, MNI dan lain – lain. Datangnya truk harus lapor terlebih dahulu kepada satpam dengan membawa STNK, SIM dan surat perintah jalan untuk mengangkut kernel dengan jumlah yang sudah ditentukan. Sopir melapor belum tentu bisa langsung masuk karena menunggu truk yang lebih dulu masuk untuk mengangkut kernel. Hal ini dilakukan karena stock kernel yang terbatas sehingga pengangkutan kernel harus satu truk terlebih dahulu dan jika stock kernel habis maka truk yang baru datang untuk mengangkut kernel harus ditolak masuk pabrik.
Secara umum prosedur administrasi sama dengan prosedure pengangkutan CPO. Hanya saja karena pengangkutan kernel sudah dibayar dimuka maka timbangan kernel harus sesuai dengan jumlah tonase yang diminta oleh supplier. Tidak boleh kurang dari yang diminta dan jika berlebih harus dikembalikan kembali ke stasiun despatch kemudian ditumpahkan kembali ke stasiun kernel. Hal ini seperti yang terjadi pada hari sabtu, 22 Maret 2013,  sopir harus pulang pergi ke stasiun despatch kernel untuk menurunkan kernel berlebih atau menambahkan kernel jika kurang dari tonase yang diminta. Perbedaan lainnya adalah terlihat pada penutup kernel yang terbuat dari terpal dan diikat dengan tali tambang sehingga saat penyegelan diletakkan pada tambang – tambang tersebut yang jumlahnya mencapai 12 buah.
1.1.3        Penimbangan Tandan Buah Segar (TBS)
Truk pengangkut TBS mulai tiba di pabrik PKS pada pukul 11.00. Penimbangannya dimulai dari berat bruto kemudian saat akan ditimbang, diperiksa oleh satpam terlebih dahulu, setelah itu truk menuju loading ramp untuk menumpahkan TBS. Truk akan segera kembali ke stasiun timbangan untuk penimbangan tara. Perbedaan penimbangan TBS dengan CPO dan kernel adalah tidak adanya pengujian sampel di laboratorium dan pencatatan TBS masuk di buku register satpam.
1.1.4        Penimbangan Lain – lain
Penimbangan pupuk, sirtu, solar dan lainnya dilakukan di stasiun penimbangan PKS. Sopir pengangkut bahan tersebut hanya ijin saja kepada satpam kemudian dilakukan pemeriksaan olehnya. Kerani timbang hanya bertugas mencetak karcis timbang tanpa memasukkannya kedalam buku register dan SAP.
1.2              Stasiun Penerimaan Buah
            Tandan buah segar (TBS) yang diangkut truk ke PKS akan diletakkan di loading ramp terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam lori rebusan. Loading ramp ini berfungsi untuk tempat penampungan sementara dan sebagai tempat pemisah antara sampah (pasir, kerikil, dan lain – lain) dengan TBS. Loading ramp di PKS ada 2 line, yakni line A dan line B. Line B digunakan jika sedang banjir buah saja. Masing – masing line dari loading ramp memiliki kisi – kisi (untuk memisahkan antara TBS dengan sampah) dan terdiri dari 20 pintu masuk TBS. Masing - masing pintu memiliki kapasitas sebesar 15 ton/pintu. Sampah – sampah tersebut akan tertampung dan menumpuk dibawah loading ramp kemudian akan dibersihkan dengan traktor kecil bobcat setiap 1 minggu sekali.
            Penampungan TBS di lantai harus dihindari kecuali saat grading karena dapat menyebabkan luka pada buah sehingga terjadi losses saat perebusan nanti, kecuali jika TBS akan digrading maka TBS jangan langsung ditumpahkan langsung ke loading ramp tetapi ditumpahkan dulu di lantai. Proses grading dilakukan oleh pihak riset dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 7 orang. Proses grading dilakukan setiap 5% dari total TBS yang akan diolah. Grading dilakukan 1 truk/divisi dan minimal ada 11 divisi atau 11 truk yang akan di grading dimana waktu grading ditentukan acak oleh tim grading.
            TBS yang akan digrading harus disusun terlebih dahulu sebanyak 5 baris ke belakang. Tim grading harus mengenal dengan baik dari ciri-ciri buah mentah, underripe, busuk, abnormal, dan lain – lain. TBS yang diluar standar akan dipisahkan dan dicatat untuk kemudian dilaporkan kepada manager. Masing – masing divisi boleh mengajukan komplain jika pihak riset menyatakan bahwa divisi tersebut terdapat buah mentah atau diluar standar. Oleh karena itu, TBS yang tidak sesuai dengan standar disimpan terpisah sampai dengan besok pagi. Jika sampai dengan keesokan hari tidak ada komplain dari divisi maka hasil riset dianggap sudah benar dalam menggrading. Dalam 1 bulan, divisi tidak boleh ada satu pun buah mentah karena jika hal itu terjadi maka nilai asisten tersebut menjadi E. Selain TBS, hal lain yang dilakukan saat grading adalah mengkalibrasi jumlah brondolan yang diangkut dalam 1 truk. Caranya yaitu dengan memasukkan brondolan ke dalam kotak kalibrasi (ton/kotak) kemudian mengkalikannya dengan standar tonase 1 kotak tersebut dan bandingkan dengan standar. Jika jumlah ton brondolan kurang dari 8% maka kemungkinan TBS yang dipanen banyak yang mentah. Jika kalibrasi brondolan dan grading TBS sudah dilakukan, maka TBS dan brondolan segera dimasukkan kembali ke dalam loading ramp dengan menggunakan bobcat.
            Pada tanggal 23 Maret 2013, truk pengangkut TBS sebagian besar menumpahkan TBS di kompartemen 1 dan 2. Hal ini terjadi ternyata karena karyawan pembuka pintu hidrolik banyak menggunakan pintu 1-3 untuk memasukkan TBS ke dalam lori. Operator hidrolik hanya 1 orang sehingga tidak memungkinkan jika 20 pintu dibuka secara bersamaan, mengingat tiang pedal pintu hidrolik terdiri dari 1 unit untuk 2 pintu. Pengisian lori dilakukan satu persatu sampai penuh terlebih dahulu kemudian disambung lori selanjutnya. Jika 3 lori sudah terisi penuh maka lori tersebut akan segera ditarik ke rel transfer (transfer carriage) dan dipindahkan lori tersebut ke jalur rel yang lain. Dalam stasiun penerimaan KYF terdapat 5 rel lori, dimana 1 rel digunakan untuk menerima TBS dari loading ramp dan 4 rel lainnya digunakan untuk jalur rel yang standby menuju stasiun perebusan. Dilihat secara singkat cara penuangan TBS ke lori selalu melebihi kapasitas lori (2,5 ton) sehingga buah berjatuhan.
1.3              Stasiun Perebusan (Sterilizer).         
            Sterillizer adalah bejana tekan yang menggunakan uap air dengan tekanan kerja sekitar 2.8 kg/cm², alat ini di lengkapi dengan pintu (depan, belakang), valve-valve (Inlet, Outlet dan safety valve) pressure gauge, serta sistem otomatisasi dengan program kontrol. Bejana perebusan yang ada di KYE terdapat 4 unit dimana seluruh unit dioperasikan setiap hari dengan kapasitas 10 lori/bejana. Perebusan buah restan dimulai serentak seluruh unit pada pukul 08.00. stasiun perebusan ini dibantu oleh operator untuk menaikan dan menurunkan tekanan juga untuk memonitoring waktu perebusan yang mencapai 75-80 menit. Waktu perebusan tidak tertentu, tergantung pelaporan dari operator threser terkait efisiensi pelepasan brondolan dari janjangan. Jika terdapat banyak brondolan yang tidak lepas dari janjangan maka proses perebusan kurang lama dan maksimal. Oleh karena itu, disini fungsi dari operator perebusan yang dapat mengatur lama waktu perebusan efektif. Jika buah tersebut mentah maka lama waktu perebusan mencapai 90-100 menit. Sehingga dalam 1 siklus perebusan bisa mencapai 110 menit.
             Pada tanggal 23 Maret 2013, terjadi kerusakan pada bejana yakni bagian karet pecah (paching). Jika 1 bejana mengalami kerusakan maka harus segera diperbaiki. Hal ini berarti bahwa pengaturan kontrol harus diubah ke dalam pengaturan manual agar proses perebusan pada bejana 2, 3 dan 4 masih tetap berlanjut. Jika bejana sudah selesai diperbaiki maka pengaturan kontrol automatic kembali dioperasikan.
            Saat proses perebusan selesai, operator harus menurunkan tekanan terlebih dahulu sebelum dibuka. Setelah itu, pintu belakang bejana dibuka sebagai tempat keluarnya lori dari rebusan dan pintu depan bejana dibuka sebagai tempat untuk memasukkan lori baru ke dalam rebusan. Sebelum lori – lori dimasukkan ke dalam bejana, operator harus merapihkan terlebih dahulu TBS dalam lori agar bisa masuk ke dalam bejana dan tidak merusak bejana. Terlihat bahwa asap yang keluar dari kondensat akan lebih banyak saat tekanan bejana sedang diturunkan.
            Setiap stasiun memiliki logsheet untuk memonitoring proses setiap waktu. Log sheet di stasiun perebusan tidak diisi oleh operator tetapi sebagai pengganti terdapat buku untuk memonitoring waktu perebusan. Adapun bentuk penulisan buku monitoring bejana seperti yang terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Bentuk Buku Monitoring Bejana Perebusan
Bejana
Waktu
Jumlah Lori
Masuk Rebusan
Selesai Perebusan
Lori Keluar dari Perebusan
I

08.00

10
II

08.00

10
III

08.00

10
IV

08.00

10
I
11.15
12.40
18.45
10
IV
11.35
13.00
13.45
10
II
11.55
13.20
13.30
10
III
12.35
14.00
14.05
10
IV
13.15
14.20
14.45
10
             Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa siklus perebusan pada bejana 4 mencapai 115 menit, lama perebusan 85 menit dan proses buka tutup pintu rebusan adalah 15 menit. Dalam log sheet seharusnya ada pencatatan pressure meter dan temperature meter. Hanya saja karena operator sudah ahli dan mengathui standar dari tekanan dan suhu rebusan maka, operator tidak perlu mencatat, cukup dijaga saja agar tetap sesuai dengan standar.
1.4              Hoisting Crane
            Hoisting crane merupakan proses menumpahkan TBS hasil rebusan yang di lori ke dalam hopper thresher. Hoisting crane ini terdapat 3 unit dimana 2 unit untuk menumpahkan ke thresher dan 1 unit untuk mengangkat lori yang sudah diperbaiki dari rel 5 ke rel 1. Petugas operator ada 2 orang dan 1 orang pembantu di bagian rel yang bertugas mengaitkan rantai hoisting crane ke lori.
Mekanisme hoisting crane yakni pembantu mengaitkan rantai ke lori kemudian operator yang berada diatas mengangkat dan menggeser lori menuju thresher dengan menggunakan sistem hidrolik kemudian saat di atas hopper thresser, operator memutarkan lori agar TBS hasil rebusan jatuh ke dalam hopper tersebut. Jika TBS hasil rebusan sudah dijatuhkan seluruhnya maka lori akan diputar kembali lalu diturunkan dan di bariskan ke rel satu kemudian rantai dilepaskan kembali oleh pembantu misting crane. Operator akan mengarahkan dan menurunkan lori di rel 5 dengan kondisi lori terbalik jika terdapat instruksi perbaikan lori dari bagian maintenance.
            Administrasi log sheet di hoisting crane adalah pencatatan sumber bejana perebusan, jam pengangkutan tiap lori ke hopper thresher dan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan 10 lori (Tabel 3).

Tabel 3. Contoh Penulisan Log Sheet Hoisting Crane
Bejana
Waktu
Total (menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

I
11.00
11.02
11.04
11.06
11.08
11.10
11.12
11.15
11.18
11.20
20
IV
11.20
11.23
11.26
11.29
11.31
11.34
11.37
11.39
11.42
11.45
25
            Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa setiap lori dibutuhkan waktu sekitar 2-3 menit. Terlihat juga saat dilapangan, operator tidak mengisi log sheet tersebut setelah mengangkat lori dari bejana I, II dan III. Hal ini dilakukan karena operator merasa kesulitan jika harus mencatat tiap lori dan akan membutuhkan waktu lebih banyak lagi sedangkan pekerjaan dituntut untuk cepat sehingga pencatatan waktu di logsheet dilakukan saat istirahat saja.
1.5              Thresher
            Sebelum dilakukan bantingan di dalam thresher, hasil rebusan TBS di tampung terlebih dahulu di hopper thresher, kemudian operator akan mengatur pemasukan TBS dengan mengatur auto feeder nya. Jika elevator pengangkut brondolan menuju presser penuh maka operator akan mematikan putaran auto feedernya. Hopper thresher yang ada di PKS KYE ada 3 unit, namun yang digunakan hanya 2 unit saja dimana 1 unit dijadikan untuk standby. Keadaan hopper thresher yang standby ternyata kotor dan TBS hasil rebusan berjamur namun hanya dibersihkan 1 minggu sekali atau terkadang hanya dibersihkan jika akan digunakan saja.
Dalam thresher terjadi gerakan memutar sehingga TBS yang keluar dari auto feeder akan berputar dan terbanting. Gerakan tersebut akan menyebabkan brondolan yang ada pada janjangan terlepas dan masuk ke dalam conveyor screw menuju elevator vertikal. Sedangkan janjangan kosong akan masuk ke elevator untuk kemudian dilakukan ulang pelepasan brondolan dari janjangan dengan menggunakan 1 unit crusher. Jumlah elevator yang tersedia ada 4 unit tetapi hanya 2 unit yang digunakan dan 2 unit lainnya dijadikan sebagai spare/standby. Mekanisme kerja mesin thresher dan crusher berbeda walaupun memiliki fungsi yang sama. Mekanisme kerja mesin thresher dengan cara dibanting tetapi mesin crusher dengan cara memasukkan janjangan kosong diantara 2 screw yang berputar.
1.6              Digesting
            Digesting merupakan proses pengadukan brondolan ditambah dengan air dengan. suhu digesternya adalah 90-950C. Jumlah digester yang tersedia ada 6 unit tetapi yang digunakan hanya 4 unit sedangkan 2 unit lainnya dijadikan sebagai spare dengan kapasitas masing – masing adalah 15 ton/jam. Adanya pemanasan, pengadukan dan penghancuran brondolan dengan pisau yang berputar akan menghasilkan bubur brondolan dan akan keluar  melalui drain. Adapun fungsi dari digester adalah sebagai berikut :
  1. Melumatkan daging buah agar pada saat pengepresan minyak mudah untuk dipisahkan dari serabut dan biji.
  2. Melepas atau memecah sel-sel minyak dari daging buah.
  3. Menghasilkan ekstraksi minyak yang optimum pada saat pressing.
  4. Memisahkan daging dan biji.
  5. Mempermudah proses di stasiun kernel.
Keluaran dari digester melalui drainase akan menghasilkan minyak dan cake. Cake ini terdiri dari fiber, nut dan kotoran lain yang ikut terolah. Fungsi operator disini adalah jika suhu digester melebihi batas maka uap atau tekanan yang ada di dalam digester harus dibuang atau diturunkan. Oleh karena itu, setiap jam operator memonitoring suhu tersebut dengan cara mencatat suhu dan ampere digester pada logsheet.
1.7              Pressing
            Cake yang keluar dari digester akan masuk ke dalam mesin pressing. Mekanisme kerja mesin pressing adalah dengan memberikan tekanan dan gesekan pada 2 buah screw yang berputar berlawanan arah. Hasil dari pressing adalah minyak dan nut. Minyak akan dipompa ke vibrating screen sedangkan nut akan di transfer menuju airlock fan dengan menggunakan cake break conveyor (CBC). Jumlah pressing yang tersedia sama dengan jumlah digester yakni 6 unit tetapi yang digunakan hanya 4 unit sesuai dengan kapasitas dari 2 buah thresher sebesar 60 ton/jam. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam proses press adalah
  1. Tekanan press diatur sedemikian rupa (± 70 s/d 100 bar) dengan Arus motor ideal ± 30 s/d 38 Ampere.
  2. Life time screw press ± 500 jam, lakukan penggantian secara rutin sesuai interval dengan screw yang baru atau screw hasil rekondisi pengelasan.
  3. Keausan screw press dapat mengakibatkan tingginya persentase nut pecah (max : 10 %) dan bahkan kapasitas mesin tidak tercapai.
Karyawan yang bekerja di bagian pressing hanya 1 orang yang bertugas sebagai operator press dan operator thresher. Operator tersebut bertugas memonitoring keadaan mesin mulai dari hours meter, ampere meter, tekanan hidrolik dan lain – lain agar mesin tetap beroperasi sesuai dengan ketentuan. Oleh karena itu, setiap 1 jam sekali, operator akan mencatat kondisi mesin tersebut ke dalam logsheet
1.8              Stasiun Klarifikasi
1.8.1        Vibrating Screen
Vibrating screen berfungsi untuk memisahkan kotoran / sludge ukuran mesh 60 dan mesh 30 (2 screen) dengan cara membuat getaran pada permukaan wire mesh. Outlet masing – masing screen ada 2 yakni untuk keluaran sludge dan untuk keluaran minyak. PKS kayangan memiliki vibrating screen 4 unit namun yang beroperasi hanya 3 unit sedangkan sisanya dijadikan standby. Pengaturan kecepatan debit masukknya minyak dari pressing ke vibrating screen dapat dikendalikan oleh operator tergantung dari kondisi vibrating screen. Jika vibrating screen tersebut masih bagus dalam proses penyaringan maka debitnya diperbanyak begitu juga dengan sebaliknya. Slude yang tersaring dengan vibrating screen akan masuk kembali ke dalam digester sedangkan minyaknya akan masuk ke dalam crude oil tank (COT).
Operator vibrating screen merupakan operator pressing juga dimana tugasnya memeriksa kondisi mesh screen dalam kondisi baik (tidak koyak) dan bersih dari sampah serta kotoran, memeriksa suara dan getaran yang tidak normal pada saat beroperasi, membersihkan daerah sekitar oil vibrating screen dari tumpahan minyak, memonitor campuran (delution) minyak mentah yang masuk ke oil vibrating ketika sedang beroperasi dan semua sisa minyak yang terdapat di mesh screen harus dibersihkan pada akhir pengoperasian.
1.8.2        Crude Oil Tank (COT)
Crude oil tank berfungsi untuk memisahkan minyak dengan pasir. Pasir terpisah akibat dari adanya proses pengendapan dan minyak yang ada dalam COT tersebut akan dipompakan ke Continous Settling Tank (CST). Selama proses pengendapan, COT harus dijaga suhunya sekitar 90-1000C. Walaupun COT hanya ada 1 unit, operator juga bertanggung jawab selama crude oil beroperasi, yakni dengan memonitor kinerja float switch tetap berfungsi normal dan menjaga volume Crude Oil Tank (COT) antara ½ sampai ¾ penuh.


1.8.3        Continous Settling Tank (CST)
Continous settling tank (CST) berfungsi untuk memisahkan minyak dengan sludge dengan cara pengendapan dan pemanasan. Mekanisme pemisahan tersebut di dalam tanki adalah ketika massa jenis sludge lebih besar dibandingkan massa jenis minyak maka sludge akan mengendap di bawah tanki sedangkan minyak akan tumpah keluar menuju oil tank. Sludge tersebut akan keluar dari pipa bawah ke atas menuju sludge tank akibat adanya tekanan dari bagian atas CST (minyak). Operator CST harus sering memonitoring tinggi minyak dan tinggi sludge yang terendapkan. Jika tinggi minyak di dalam tanki CST rendah maka pipa keluaran sludge harus dinaikkan (prinsip bejana berhubungan).
1.8.4        Oil Tank dan Purifier
Oil tank berfungsi untuk mengurangi kotoran (pasir – sludge) dengan cara pengendapan dan menjaga umpan menuju purifier sedangkan oil purifier berfungsi mengurangi kadar air dalam CPO dan mengurangi sisa – sisa pasir dan kotoran halus lainnya. Suhu oil tank harus dijaga sekitar 90-1000C. Sedangkan oil purifier berguna untuk memisahkan pasir/kotoran dengan sistem sentrifugasi.
1.8.5        Sand Cyclon, Buffer Tank dan Decunter Sludge
Sand cyclon berfungsi untuk membersihkan sludge dari pasir yang kemudian ditransfer menuju buffer tank untuk dijadikan umpan menuju decunter sludge. Decunter slude berfungsi untuk memisahkan solid, fase berat, dan fase ringan. Sistem pemisahan fase tersebut dengan sentrifugasi vertikal (6000 rpm). Fase solid akan keluar menuju screw conveyor solid, fase berat menuju compound dan fas ringan menuju COT untuk kemudian diolah kembali. Setiap pukul 07.30, operator membersihkan sekitar mesin decunter sludge dan karyawan bengkel melakukan perawatan berupa greasing.  Jumlah sand cyclon ada 2 unit (semuanya beroperasi), buffer tank 1 unit dan decunter sludge 3 unit (untuk spare 1 unit). Adapun tanda – tanda dari decunter yang rusak adalah suaranya bising dan getaran tinggi.
1.9              Vacuum Drying dan Storage Tank
Vacuum drying berfungsi untuk mengurangi kadar air setelah kotorannya dikurangi oleh oil purifier. Vacuum drying di PKS khayangan terdapat 2 unit yang dioperasikan dan minyak yang keluar dari vacuum ini akan dialirkan menuju storage tank. Kadar air CPO yang menuju storage tank standar maksimalnya adalah 0,15%. Jumlah storage tank di PKS kayangan ada 3 unit namun yang terisi hanya 1 unit dan tidak pernah penuh
II.                STASIUN KERNEL DAN PEMBANTU
2.1              CBC, Coloum Depericarper, dan Polishing Drum,
Output pressing adalah cake dan minyak kotor. Cake akan di transferkan menggunakan cake breaker conveyor (CBC). Tujuannya untuk memudahkan pemisahan fibre dan nut serta pecahan nut dengan cara mencacah/merajang cake. Saat melewati coloum depericarper, fiber cyclon akan menghisap fiber yang sudah terlepas dari nut. Fiber tersebut akan ditransfer menuju boiler conveyor untuk dijadikan bahan bakar boiler. Fiber dan nut yang tidak terhisap akan jatuh ke polishing drum dimana mekanisme kerjanya adalah perputaran polishing drum akan menyaring dan mendorong nut menuju nut silo dengan bantuan airlock fan sedangkan kotoran dan fiber akan tersaring ke ujung polishing drum.
2.2              Nut Silo, Rippel Mill, CMC, dan Grading Drum
Nut silo di PKS kayangan terdapat 4 unit dimana semuanya digunakan untuk menampung sementara nut hasil produksi. Selain itu, untuk memanaskan nut sampai kering sesuai standart sehingga proses pemecahan pada ripple mill sangat efisien (95%). Jumlah nut yang dihasilkan tidak mempu mengisi volume nut silo minimal ¾ dari volume total. Sehingga pengeringan dengan suhu 60-700C selama 18 jam akan kurang maksimal.
Nut silo yang sudah 18 jam akan dikeluarkan melalui airlock out menuju rippel mill untuk dipecah menjadi cangkang dan kernel. Masukknya nut ke rippel mill diatur dengan menggunakan auto feeder. Operator kernel mengatur jumlah masukknya nut ke dalam rippel mill tersebut. Jumlah rippel mill di PKS kayangan terdapat 4 unit namun hanya 2 unit yang dioperasikan dan 2 unit lainnya dijadikan sebagai spare. Output dari rippel mill ini adalah pecahan nut yang akan jatuh di cake mixture conveyor (CMC). Konveyor ini berguna untuk mentransferkan pecahan nut menuju elevator. Fungsi dari elevator adalah untuk mengangkat / mentransfer material hasil kerja unit mesin dengan cara mechanikal ke proses selanjutnya. Pecahan nut yang keluar dari elevator akan dimasukkan ke grading drum untuk disortasi kembali nut yang belum pecah dan kotoran yang masing terikut pecahan nut.
2.3              LTDS I, LTDS II dan Claybath
Pecahan nut yang lolos dari grading drum akan dihisap dengan shell cyclon menuju LTDS I (Light Tenera Dry Separator). Sistem kerja LTDS ini adalah hisapan berdasarkan tingkatan beratnya. Pecahan nut yang ringan akan terhisap oleh shell cyclon, pecahan nut yang berat (kernel) akan jatuh ke wet kernel conveyor dan pecahan nut yang beratnya sedang akan jatuh ke LTDS II untuk kemudian dihisap kembali pecahan nut yang ringan menuju shell cyclon. Sistem kerja LTDS I dan II sama, hanya saja pecahan nut yang beratnya sedang akan diteruskan ke claybath  untuk kemudian disortasi dengan cara memanfaatkan perbedaan berat jenis antara kernel (1,1), larutan CaCO3 (1,12) dan cangkang (1,2).

Berat jenis yang paling tinggi akan tenggelam dan akan mengalir ke vibrating cangkang claybath (sistem bejana berhubungan) sedangkan berat jenis yang paling rendah akan mengapung dan langsung mengalir ke vibrating kernel claybath untuk mengurangi kadar air nya. Jumlah CaCO3 yang dibutuhkan adalah 400 kg yang kemudian akan dilarutkan dalam air dan dapat digunakan pemakaian 2-3 hari.
2.4              Kernel Silo, Bulk Silo
Kernel yang sudah tersortasi dari LTDS I, LTDS II dan Claybath akan dihisap ke kernel silo melalui hoppers kernel silo terlebih dahulu agar jumlah kernel yang masuk ke kernel silo dapat diatur. Penyimpanan kernel di dalam kernel silo tujuannya untuk memanaskan kembali kernel sampai mencapai kadar air 7%. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar air tersebut diperlukan waktu sekitar 4-6 jam pada suhu 60-700C. Untuk memaksimalkan pengeringan seharusnya setiap kernel silo diisi minimal ¾ dari volume total. Tetapi yang terjadi dilapangan adalah hanya ½ volume saja. Operator kernel biasanya tidak melihat lama waktu penyimpanan kernel untuk mengetahui pencapaian kadar air menjadi 7% tersebut tetapi dengan cara melihat ada atau tidaknya minyak yang menetes pada outlet kernel. Jika sudah ada minyak yang menetes berarti sudah siap untuk di transfer ke bulk silo. Sampai saat ini, bulk silo yang digunakan hanya 1 unit saja walaupun yang tersedia ada 2 unit ditambah dengan 2 unit beem. Tujuan penampungan kernel di bulk silo adalah untuk menjaga suhu penyimpanan kernel agar tidak mudah menjamur. Selain itu, untuk memudahkan pengiriman kernel melalui conveyor screw yang diarahakan menuju truk pengiriman kernel. Sisa – sisa kernel pada konveyor setelah pengiriman biasanya tidak diangkut lagi ke kernel silo tetapi dibiarkan saja pada konveyornya.
2.5              Boiler
Suatu bejana / pesawat yang digunakan sebagai tempat untuk memproduksi uap (steam) yang merupakan  hasil dari pemanasan air pada temperatur tertentu untuk kemudian dipergunakan di luar bejana/pesawat tersebut. Pada Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, uap yang dihasilkan akan dipergunakan untuk, antara lain :
  1. Penggerak utama (prime mover) turbine pembangkit tenaga listrik dengan tekanan kerja + 20 kg/cm2.
  2. Perebusan buah kelapa sawit dengan tekanan kerja 2.5 kg/cm2 – 2.8 kg/cm2.
  3. Pemanasan COT, sludge, pengeringan biji dan kernel (inti sawit) dan lain-lain.
Jumlah Boiler yang ada di PKS kayangan ada 3 unit dimana kapasitas masing-masingnya adalah 30 ton/jam (standby), 35 ton/jam dan 40 ton/jam (sedang dikerjakan kontraktor). Ketiga jenis boiler tersebut menggunakan ketel uap air dimana air mengalir di dalam pipa sedangkan api atau gas panas mengalir di luar pipa.
             Bahan bakar boiler adalah fiber dan cangkang dimana perbandingannya adalah 40% fiber dan 15% cangkang. Perbandingan tersebut harus diaplikasikan karena jika fiber terlalu banyak maka tenaga yang dihasilkan oleh boiler akan kecil namun asapnya putih bersih. Berbanding terbalik jika cangkang terlalu banyak maka tenaga yang dihasilkan boiler akan lebih besar namun asap yang dihasilkan hitam pekat. Untuk menyalakan kinerja boiler tidak bisa secara langsung dengan memasukan bahan bakar, tetapi harus dengan bantuan diesel. Setelah diesel nyala maka boiler baru akan bekerja kemudian secara perlahan turbin mulai bekerja. Setelah boiler dan turbin bekerja bersamaan maka diesel secara perlahan akan mati.
Air yang akan digunakan untuk ketel uap haruslah diproses terlebih dahulu melalui water treaatment guna mendapat syarat kemurnian air ketel, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan untuk ketel uap tersebut.
2.6              Water Treatment
Output proses water treatment akan digunakan untuk kebutuhan external dan internal pabrik. Namun yang perlu diperhatikan bahwa air untuk boiler perlu perlakuan khusus lagi setelah penampungan di tower tank. Air yang digunakan di boiler merupakan air yang berasal dari waduk yang kemudian di transferkan ke klarifier tank. Jarak 12 meter dari klarifier tank perlu diinjeksikan alum dan soda ash dengan dosis seperti yang terlihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Konsertasi Larutan Alum dan Soda Ash
V tanki (L)
Dosis Alum (kg)
Dosis Soda Ash (kg)
1000
30
45,0
900
27
40,5
800
24
36,0
700
21
31,5
600
18
27,0
500
15
22,5
400
12
18,0
300
9
13,5
200
6
9,0
100
3
4,5
Fungsi penambahan alum adalah untuk mengendapkan kotoran atau mengurangi ion-kation yang dapat menyebabkan karat pada pipa boiler dengan cara mengikatnya dengan logam alum. Sedangkan fungsi soda ash digunakan untuk menetralkan PH. Terdapat 1 silinder di bagian tengah klarifier tank agar saat air masuk ke klarifier tank melalui pipa dibagian bawah maka air akan mengalir keluar dari silinder tengah tersebut untuk kemudian secara (water over flow), air bagian atas akan mengalir ke water basin (bak sedimentasi).

            Water basin ini memiliki 3 bak sedimentasi dimana proses pencucian bak dilakukan setiap 4 bulan sekali. Dengan menggunakan prinsip aliran permukaan, maka air pada bagian atas akan mengalir dari bak 1 menuju bak ke-2 dan diteruskan hingga bak ke-3. Sedangkan endapannya akan jatuh dan menumpuk di bawah bak tersebut. Dari bak terakhir tersebut, air dipompakan menuju sand filter dimana tujuannya adalah untuk menyaring pasir. Terdapat 4 unit sand filter namun yang digunakan hanya 2 unit saja.
            Output dari sand filter adalah air yang bebas dari kotoran atau pasir dipompakan ke tower tank sehingga siap digunakan secara langsung untuk keperluan domestik (External water treatment), seperti membersihkan pabrik, laboratorium, MCK, dan lain – lain. Dari tower tank ini selain dimanfaatkan untuk keperluan external water treatment juga digunakan untuk keperluan internal water treatment seperti kebutuhan air untuk boiler. Namun, sebelum digunakan untuk boiler, air dari tower tank harus terhindar dari bahan hardness (K, Mg, Silika) agar pipa dibagian luar tidak mengalami pengerakan yang dapat menyebabkan efisiensi kerja boiler berkurang. Adapun cara menghindari bahan hardness yakni dengan menggunakan resin (softener) yang dimasukkan ke fit tank. Softener ini harus dicuci dengan menggunakan garam iodium 5% jika sudah mencapai 2 ppm agar PH yang dihasilkan sesuai dengan standar air untuk input ke boiler yaitu 11. Didalam fit tank dilakukan pemanasan pada suhu 750C. Setelah dipanaskan di fit tank, air dimasukkan ke deaerator tank tujuannya untuk menghilangkan oksigen yang terkandung dalam air.
Water treatment dimonitoring oleh 1 orang operator melalui logsheet yang diisi setiap  jam sekali. Adapun pencatatan logsheet tersebut mencakup cek volume awal waduk, volume air yang masuk ke klarifier tank, hour pompa, dosis bahan kimia. Adanya pencatatan hour pompa tujuannya agar memudahkan dalam perawatan. Oleh karena itu, adanya 1 unit pompa softener yang beroperasi dan 1 unit pompa softener yang standby bertujuan agar saat ada perawatan pada pompa maka pompa lain menggantikan kinerjanya. Hal yang perlu dilakukan adalah jika boiler mati maka pompa menuju softener harus ditutup. Sedangkan jika water basin penuh maka pompa akan mati dengan sendirinya.
III.             LABORATORIUM
Jumlah karyawan di laboratorium ada 8 orang dimana 6 orang merupakan sample boy dan 2 orang adalah analist. Untuk 1 shift (07.00 – 16.00) terdapat 3 orang sample boy (empty bunch, CPO, kernel) dan 1 orang analist dimana setiap 2 hari sekali terjadi pertukaran shift.
3.1       Sounding CPO dan Kernel
                        Sounding CPO di storage tank kapasitas 1800 ton dilakukan setiap pagi hari pukul 06.00 oleh kerani produksi. Sounding CPO bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi kemarin dan untuk menghitung jumlah truk yang dibutuhkan untuk mengangkut CPO pada hari tersebut. Pengukuran storage tank meliputi suhu CPO dan tinggi CPO (Gambar 4). Dari hasil sounding di dapatkan tinggi minyak (d) adalah 966 mm dengan suhu 610C. Untuk menghitung jumlah produksi kemarin tidak hanya dibutuhkan tinggi CPO di dalam storage tank tetapi juga jumlah TBS restan di loading ramp, lori dan rebusan.

                               

Gambar 4. Storage Tank yang Disounding. (a) Meteran, (b) Tali Termometer, (c) Meja Ukur
                        Berdasarkan hasil penaksiran bahwa jumlah TBS restan di loading ramp terdapat 5 lori, standby di rel ada 49 lori dan di dalam rebusan ada 40 lori. Sehingga total TBS restan (LR) terdapat 94 lori. Berikut ini cara perhitungan menentukan produksi hari kemarin.
Stock CPO hari ini (CHI)         = d + meja ukur
= 966 mm + 15 mm = 991 mm
               (Tonase dikalibrasi di tabel)
o   99 = 230 172 liter
o   1  = 214 liter
o   Volume total = 230 172 liter + 214 liter = 230 386 liter
o   Suhu 610C (lihat tabel kalibrasi) =
= 203 406 kg
CPO dikirim kemarin (CDK)    = 138 590 kg
Stock CPO kemarin (CK)         = 215 562 kg
CPO                                         = CHI + CDK – CK
                                                = 203 406 kg + 138 590 kg – 215 562 kg
                                                = 126 434 kg
TBS restan kemarin (TRK)       = 212 490 kg
TBS masuk kemarin (TMK)      = 568 340 kg
Total TBS kemari (TK)             = TRK + TMK
                                                = 212 490 kg + 568 340 kg
                                                = 810 830 kg
Log sheet hoisting kemarin tercatat jumlah lori yang di angkat (LO) adalah 246 lori.
Jumlah lori total (LT)               = LR + LO
                                                = 94 lori + 246 lori
                                                = 340 lori
Rata – rata TBS/lori (RL)         = TK/LT
                                                = 810 830 kg / 340 lori
                                                = 2385 kg/lori
TBS diolah kemarin (TOT)       = LO x RL
                                                = 246 lori x 2385 kg/lori
= 586 710 kg
Ekstraksi                                  = (CPO / TOT) x 100%
                                                = [(126 434 kg )/(568 710)] x 100%
                                                = 21,55%
Jumlah Truk dipesan               = 126 434 kg/23 000 kg
                                                = 5 unit truk CPO

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah CPO yang diproduksi semalam, ekstraksi CPO dan jumlah truk yang dipesan untuk mengangkut CPO. Proses perhitungan tersebut harus berlangsung cepat yakni sebelum jam 8 oleh kerani produksi.
            Sounding kernel dilakukan di bulk silo setelah sounding CPO dan perkiraan TBS yang restan selesai. Sebelum sounding kernel dilakukan perlu ada nya pemerataan permukaan kernel di dalam bulk silo pada pukul 05.30 oleh karyawan. Pemerataan permukaan kernel di bulk silo tidak dilakukan setiap hari sebelum sounding tetapi dilakukan setiap hari kamis saja. Selain hari kamis tidak dilakukan pemerataan tetapi berdasarkan perkiraan. Teknik sounding kernel dan CPO berbeda. CPO di sounding tinggi minyak dengan menggunakan meteran tetapi sounding kernel dilakukan dengan cara menghitung jumlah plat kosong yang belum terisi kernel. 1 plat bulk silo terdiri dari 16 lekukan dimana 1 lekukan tingginya adalah 67,7 mm dengan kalibrasi beratnya adalah 61 500 kg/mm. Untuk perhitungan ekstraksi kernel dapat dilakukan perhitungan sama dengan perhitungan ekstraksi CPO.
3.2       Analisis Kadar FFA
                        Sampel pengujian kadar FFA di ambil dari stasiun despatch bersamaan dengan sampel untuk menghitung kadar air dan kadar kotoran. Jumlah sampel untuk pengujian kadar FFA adalah sekitar 5 gram. Sampel tersebut ditambah dengan 50 ml IPA (Iso Propil Alkohol) kemudian dititrasi menggunakan NaOH konsentrasi sekitar 0,1 N sampai warna sampel berubah menjadi merah muda. Adapun contoh perhitungan kadar FFA adalah sebagai berikut.
Massa sampel (m)       = 5,1589 gram
Volume NaOH (V)      = 3 ml
Normalitas NaOH (N) = 0,1237 N
Kadar FFA                  =  
           =
           =
Berdasarkan standar yang telah ditetapkan bahwa kadar FFA maksimal adalah 3% untuk PKS kayangan sedangkan untuk kebun lain adalah 3,5%. Pengujian Kadar FFA ini hanya 1 kali untuk setiap kali produksi tetapi untuk pengujian kadar air dan kotoran dilakukan tergantung dari jumlah truk yang akan mengangkut CPO (1 sample/truk). Limbah uji kadar FFA akan didestilasi kembali sehingga minghasilkan minyak dan alkohol. Alkohol tersebut akan digunakan kembali sebagai IPA. Kebutuhan NaOh dalam 1 bulan sekitar 1 liter sedangkan kebutuhan IPA sekitar 10 liter/bulan

3.3       Analisis Kadar Air
                        Analisis kadar air yang terkandung dalam CPO perlu dilakukan karena jika kadar air di dalam storage tank lebih dari 2% maka CPO tidak dikirim terlebih dahulu tetapi harus dilakukan recycle. Setelah kadar air kurang dari 2% maka CPO di dalam storage tank siap diangkut ke truk CPO. Sampel CPO untuk menghitung kadar air sekitar 20 gram kemudian dilakukan pemanasan pada suhu 4500C menggunakan hot plat stirer. Pemanasan ini dilakukan untuk menguapkan air secara cepat sekitar 3 menit. Terdapat beberapa prosedur di laboratorium yang berbeda diantaranya : jika timbangan awal tidak berada di 0 gram tidak dilakukan tare, suhu hot plat stirer tidak konsisten, terkadang 3500C. Setelah pemanasan tidak disimpan di desikator tetapi dilakukan pengipasan. Setelah di dapatkan perbedaan massa sample sebelum dan sesudah dipanaskan maka persentasi kadar air adalah sebegai berikut :
Kadar air (%) =
                        Pengukuran kadar air CPO diambil sampel dari setiap truk yang akan mengangkut CPO. Waktu yang dibutuhkan dari penyerahan sampel hingga keluar hasilnya sekitar 30 menit.
Tabel 4. Waktu Pemanasan Oven
No
Sampel
Waktu
1
Minyak
6
2
Solid
14
3
Effluent
16
4
Heavy phase
16
5
Fibre
12
6
Nut
12
Untuk menghitung kadar air pada sampel lain dapat dilakukan dengan cara menghitung perubahan masa sampel setelah dilakukan pengovenan dalam kurun waktu tertentu (Tabel 4). Pengukuran kandungan kadar air dalam CPO tidak dilakukan menggunakan oven karena waktu yang dibutuhkan cukup lama.
3.4       Sortasi dan Grading Kernel
                        Sortasi dan grading tujuannya untuk mengetahui kapasitas dan efisiensi dari masing masing mesin seperti pressing, rippel mill dan claybath. Batas toleransi efisiensi mesin rippel mill adalah 95% dimana jika kurang dari 95% maka mesin sudah tidak efisien dalam memecahkan nut dan harus segera diperbaiki. Efisiensi mesin rippel mill yang kurang akan menyebabkan banyak nut yang tidak terpecah dan masuk ke kernel silo sehingga persentase kotoran akan banyak/tidak sesuai dengan standar maksimal (15%). Tabel 5 berikut ini yang menunjukkan output dari mesin yang harus disortasi.
Tabel 5. Hasil Sortasi
No
Sample
Hasil Sortasi
Baik
Buruk
1
Output rippel mill
Nut pecah
Nut tidak pecah
2
Output pressing
Nut utuh
Nut tidak utuh
3
Output claybath
Kernel
Cangkang, nut
Perhitungan efisiensi pada mesin pressing juga diperlukan karena jika banyak nut yang terpecah saat pressing maka kemungkinan besar ekstraksi kernel akan berkurang akibat banyak pecahan kernel yang terhisap ke fibre cyclon. Begitu pula dengan efisiensi claybath yang rendah menyebabkan banyak kotoran (cangkang) yang terhisap ke kernel silo dan bulk silo.
3.5       Analisis Losses CPO
                        Analisis losses ini bertujuan untuk menghitung jumlah CPO yang hilang akibat terbawa oleh limbah. Adapun standar losses CPO dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini
Tabel 6. Standar Losses CPO
Sumber Losses
Standar (%)
Empty Bunch
0,45
USB
0,01
Fruit Loss EB
0,01
Press Cake Fibre
0,52
Nuts
0,04
Solid Decanter
0,15
Heavy phase
0,25
Final Effluent
0,45
Cara mengukur losses CPO pada sumber losses yaitu dengan mengeringkannya terlebih dahulu di oven dalam waktu yang tertera pada Tabel 4. Setelah dikeringkan, bahan dilakukan pengecilan ukuran dengan menggunakan besi dan dimasukkan ke dalam timbel kemudian ditutup dengan kapas. Untuk mengekstraksi minyak yang ada dalam bahan dibutuhkan waktu sekitar 4 jam. Alat yang digunakan untuk ekstraksi adalah soklet (Gambar 5) yang merupakan intergrasi antara kondensor dan ekstraktor. Sebelum timbel dimasukkan ke soklet (ekstraktor) perlu dimasukkan terlebih dahulu heksana sebagai pelarut sebanyak 120 ml ke dalam plat bottom. Setelah semuanya siap, baru dilakukan ekstaksi dengan suhu indikator 6-7.
Kondensorrr
 



Heksana yang bersisa akan digunakan kembali sebagai pelarut ekstraksi untuk sample berikutnya. Begitu pula dengan timbel bekas akan digunakan kembali sampai bentuk timbel rusak. 
IV.             WORKSHOP
4.1       Bengkel
                        Setiap pukul 06.30 mandor mulai menuliskan pembagian tugas dari masing – masing karyawan bengkel kemudian mandor meminta persetujuan (tanda tangan) kepada asisten bengkel umum. Pukul 06.55 mandor mulai membagian tugas kepada setiap karyawan melalui 1 lembar kertas. Kertas tersebut akan dikembalikan kembali ke ruangan asisten sebagai monitoring atas pekerjaan karyawan yang sudah dilaksanakan. Karyawan mulai bekerja mulai pukul 07.05 dimana 1 stasiun terdiri dari 2 orang karyawan bengkel. Kecuali jika ada perbaikan yang berat pada mesin, maka jumlah karyawan ditambah 1 orang. Di bagian bengkel terdapat 2 karyawan fitter shift per shift, yakni karyawan yang bekerja dari jam 07.00 – 12.00 kemudian istirahat selama 2 jam dan dilanjutkan lagi kerjanya dari pukul 14.00 – 18.00. Asisten bengkel hanya bertanggung jawab sampai dengan pukul 18.00 setelah itu adalah tanggung jawab asisten proses.
                        Kerusakan – kerusakan di pabrik yang dapat mematikan proses produksi adalah boiler, in klinit conveyor, under thresher conveyor dan lain – lain. Contoh kegiatan perbengkelan yang ada di pabrik pada tanggal 27 Maret 2013 diantaranya : pembuatan packing pipa air, greasing decunter, cek oli decunter, cek mesin CBC, fruit distance conveyor line, dan lain – lain.

Administrasi yang ada di bengkel diantaranya adalah buku laporan kerusakan mesin, buku laporan selesai perbaikan, buku penggunaan alat, dan lain – lain. Namun sampai saat ini, buku penggunaan alat jarang digunakan karena masing – masing karyawan memegang alat masing – masing terutama karyawan yang bertanggungjawab di bagian stasiun pressing terdapat kotak peralatan perbengkelan (belakang mesin press).
 4.2      Listrik
Setiap pukul 06.30 mandor mulai menuliskan pembagian tugas dari masing – masing karyawan bengkel di buku tugas karyawan kemudian mandor meminta persetujuan (tanda tangan) kepada asisten bengkel umum karena asisten listrik sedang cuti.  Karyawan mulai bekerja mulai pukul 07.05 dimana pembagian tugas tidak berdasarkan keahliannya karena keahlian karyawan listrik semuanya sama. Di bagian listrik terdapat 1 karyawan fitter shift per shift, yakni karyawan yang bekerja dari jam 07.00 – 12.00 kemudian istirahat selama 2 jam dan dilanjutkan lagi kerjanya dari pukul 14.00 – 18.00. Asisten listrik hanya bertanggung jawab sampai dengan pukul 18.00 setelah itu adalah tanggung jawab asisten proses.
                        Pekerjaan wajib karyawan listrik setiap pagi adalah cek panel tiaap mesin, cek mur dan baud, cek gearbox, cek belting dan lain – lain. Secara keseluruhan, tugas karyawan listrik diantaranya adalah terkait dengan turbin, elektromotor, panel komprssor, fan blower, dan lain – lain.


V.                ADMINISTRASI
Pembuatan maintenance order (MO) dilakukan oleh kerani workshop. MO ini tidak terpaku pada pembelian spare part saja tetapi perawatan pun akan di MO akan karena akan dibiayakan. Jika mesin pabrik ada kerusakan dan bagian bengkel meminta spare part ke gudang maka prosesnya harus buat MO terlebih dahulu kemudian cek ketersediannya setelah itu bisa diambil barangnya dari gudang central pabrik.
Di gudang central pabrik terdapat barang stok dan non stok. Jika barang tersebut stok maka pengambilannya harus melalui SAP sedangkan barang non stok hanya melalui BPB saja yang disetujui oleh askep. Stok opname barang gudang dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Bagian personalia bertugas terhadap hak dan kewajiban karyawan seperti absensi karyawan, payrall, data karyawan, input BKM, karyawan berhenti dan masuk pabrik, NPWP, JAMSOSTEK, dan lain – lain. Bagian pembukuan bertugas membuat CDV, CRV, pembuatan laporan dan lain – lain. Beberapa bagian seperti pembukuan, kasir/pembelian, kerani timbang, kerani maintenance, KTU berhak untuk mendapatkan user SAP dengan fungsi yang berbeda – beda. Di PKS kayangan, bagian kasir merangkap tugasnya sebagai pembelian sehingga bagian kasir tidak membuat CRV dan CDV.