Minggu, 31 Januari 2016

Pemupukan Urea dan By Product Kelapa Sawit

Hari/Tanggal  : Kamis, 28 Februari 2013
Divisi/Blok      : I/D34, D35, B33
Kegiatan         : Observasi Pemupukan Urea dan By Product

Jenis tanah di blok D34 dan D35 sebelumnya adalah tanah gambut namun sekarang termasuk lowland. Hal ini terlihat dari banyaknya bentuk batang pohon yang melengkung/doyong pada bagian bawah. Sebagian luas Blok D34 terdapat flatbath (By product cair dari PKS) sekitar 8 Ha. Sehingga pada saat itu tidak dilakukan pemupukan pada luasan yang terdapat flatbathnya.

Pemupukan dengan Urea
            Pupuk urea merupakan pupuk makro yang diberikan setiap 2 kali dalam 1 tahun. Dosis yang diberikan tergantung dari rekomendasi riset yang diambil dari hasil sensus Leaf Sampling Unit. Rekomendasi riset untuk pemupukan Urea tahun 2013 di Blok D34 dan Blok D 35 adalah 1,25 kg/pokok.
            Pemupukan ini diatur oleh 2 mandor (di pasar tengah dan jalan collection) serta dilakukan oleh 11 tim pemupuk, 1 tim terdiri dari 2 orang tenaga kerja perempuan. Selain itu terdapat 2 orang tenaga kerja laki – laki yang melangsir karung goni dan tali sisa pemupukan. Seluruh tenaga kerja pemupuk merupakan tenaga kerja SKU dengan target pemupukannya adalah 500 kg/Hk. Sehingga, jika sudah mencapai 500 kg/hk bisa langsung pulang tanpa harus menunggu jam pulang (selesai pukul 12.30).
            Pupuk yang akan dibawa kelapangan harus dilakukan penguntilan terlebih dahulu di pagi hari. 1 untilan di isi untuk dosis 8 pokok yakni 10 kg untuk dosis 1,25 kg/pokok. Pukul 07.24 sudah di angkut ke dalam dumptruk kemudian truk tersebut melakukan pengisian solar. Pukul 07.30 siap disebar ke lapangan. Cara Penyebaran untilan tersebut yakni untuk Blok D35 terdiri dari 4 untilan pupuk, sedangkan di Blok D34 terdiri dari 1-2 untilan per 1  jalan rintis disepanjang jalan collection.
            Perlengkapan yang digunakan oleh para pekerja untuk memupuk adalah tapuk dan takaran dosis. Tapuk merupakan wadah berlubang – lubang yang digunakan untuk menebar pupuk, ukuran diameter lubang tersebut sekitar 1-1,5 cm. Takaran dosis merupakan wadah berupa mangkok atau piring yang ukurannya sudah disesuaikan dengan dosis. Pemupukan dilakukan ½ Blok D34 dan ½ Blok D35 pada 1 jalan collection. Masuknya pekerja pada setiap jalan rintis di instruksikan oleh mandor pupuk yang ada di jalan collection dengan menggunakan isyarat pluit. Saat pluit berbunyi, para pekerja mulai masuk ke jalan rintis untuk mengecer untilan (1 jalan rintis 1 tim). Tiap untilan diletakan pada pokok ke-4, ke-8, ke-12 dan ke-16 (Pasar tengah). Proses penebaran pupuk dimulai dari pasar tengah dengan cara sebagai berikut :
1.      Pembagian tugas dalam 1 tim terdiri dari 2 orang, yakni :
a.      Orang pertama menggendong pupuk di pinggang dan menakar pupuk
b.      Orang kedua menebar pupuk di setiap pokok
2.      Orang pertama menakar pupuk yang ada di dalam untilan dengan menggunakan mangkok takaran
3.      Orang kedua menerima pupuk dengan menggunakan tapuk dari orang pertama
4.      Orang kedua memutar – mutar tapuk sambil berjalan mengelilingi pohon. Taburan pupuk urea dijatuhkan bervariasi. Ada yang dijatuhkan di piringan, ada juga yang dijatuhkan di luar piringan.
Untuk mempercepat pekerjaan, sebagian pekerja ada yang tidak menggunakan tapuk untuk menebar pupuk, tetapi langsung menggunakan mangkuk takaran dosis. Dilihat dari hasilnya, penebaran pupuk dengan menggunakan tapuk lebih rata dibandingkan dengan menggunakan takaran dosis. Jika selesai menebar pupuk, karung goni bekas untilan diletakan di jalan collection untuk kemudian dikumpulkan dan dibereskan oleh pelangsir karung goni, kemudian diangkut ke gudang pupuk.
           

Pemupukan dengan Effluent
            Effluent merupakan by product berwujud cair yang berasal dari pabrik pengolahan kelapa sawit. Effluent ini  tersedia di dalam flatbath yang letaknya di gawangan mati. Blok D34 terdapat 8 Ha (sekitar 810 pokok) yang mengaplikasikan effluent. Penanggung jawab dan kontroling pemupukan by product dengan effluent seluruhnya oleh divisi 6. Mandor pupuk selalu mengingatkan agar pokok yang sudah terbangun flatbath tidak perlu di pupuk urea lagi.

Pemupukan dengan Janjangan Kosong
            Observasi pemupukan dengan janjangan kosong (JJK) dilakukan di Blok B33. Rotasi pengaplikasiannya adalah setiap 1 tahun sekali. Hal ini dimaksudkan karena dalam jangka waktu 1 tahun, JJK tersebut sebagian besar sudah mengalami pelapukan. Pokok sawit yang sudah diberikan JJK tidak memerlukan dosis pokok urea yang sama dengan pokok sawit yang tidak diberikan JJK. Perbandingannya sekitar 6:10 (0,75kg/pokok : 1,25 kg/pokok).
            Mandor JJK merupakan mandor yang melakukan pengawasan dalam pengaplikasian JJK ke lapangan. Pekerja yang melakukan pengaplikasan merupakan pekerja BHL (Buruh harian lepas) laki – laki dan perempuan. Pada saat tersebut, pekerjanya terdiri dari 4 orang. Prestasi pekerja dilihat dari banyaknya jumlah titik pengaplikasian JJK. Alat yang digunakan adalah angkong dan gancu. Sistem koordinasinya yaitu ketika dump truk dari PKS berisi JJK tiba di ancak, mandor menerima dan menghitung jumlah titik yang mungkin teraplikasikan dari 1 dumptruk tersebut kemudian, jumlah titik terebut diletakkan di tumpukan JJK yang diturunkan dari dumptruk. Oleh karena itu, Para BHL yang akan bekerja sudah mengerti dari tanda tersebut
Aplikasi janjangan kosong ini diletakkan diantara pokok sawit dalam 1 baris dengan aturan sebagai berikut :
1.      Peletakkannya tidak bertumpuk (1 tumpukan)
2.      Tidak diletakkan di piringan
3.      Tidak mengahalangi pasar rintis
4.      1 titik terdiri dari 275 kg JJK dan 200 kg solid

Pengaplikasian by product berupa solid dilakukan setelah JJK teraplikasikan semua. Untuk 275 kg JJK diperlukan 3 trip angkong oleh pekerja atau sekitar 50-60 JJK. Pekerja bisa menyelesaikan pekerjaan 3 truk JJK / hari (05.30 – 18.30) atau sekitar 27 ton (98 titik).

Tidak ada komentar: