Minggu, 01 Agustus 2010

cerpen "Orang bodoh"


            Dedi, Asraf, dan Jana adalah 3 orang sahabat yang kompak sejak lahir hingga kuliah sekarang. Mereka memilki Sifat yang berbeda – beda. Dedi dengan gayanya berkacamata tebal seperti orang yang pintar, Asraf yang gayanya super gaul dan jana si lugu yang menyebalkan. Semua ini membuat persahabatan mereka tidak terputus begitu saja melainkan berjalan begitu adanya.
            Sesekali mereka Shoping bersama, foto bersama, dan hiking bersama. Hingga suatu saat, tepatnya ketika mereka kuliah tingkat 2 di jurusan teknik dan manajemen industri pertanian, Universitas padjadjaran, dengan berani mereka bertiga hiking ke Gunung Manglayang. Entah itu sejarahnya, keangkerannya, dan kebuasan binatangnya, Hanya Dedi lah yang tahu asal – usul Gunung Manglayang itu. Asraf yang super gaul tak peduli apa yang dikatakan dedi. Yang terbenak dalam otaknya hanya gaul ... gaul ...dan gaul...
            Asraf berencana untuk pergi ke gunung manglayang itu di hari kamis pagi. Tanpa menggunakan kendaraan apapun dan tanpa membawa makanan sedikitpun. Itulah rencana tantangannya untuk menguji kegaulannya dan kemanadiriannya. Dedi sudah menyarankan dari awal kepada asraf untuk tidak berlebihan, karena sahabatnya, Jana pasti akan selalu menyetujui semua rencana sahabat - sahabatnya, tidak peduli laut, gunung, bahkan mati sekalipun pasti akan dilakukanya. Mengingat dia tidak tahu apa – apa dan selalu menuruti apa yang mereka katakan, dedi takut terjadi sesuatu ketika berada digunung sana.
            Waktu terus berlalu, asraf pun memaksa dedi dan jana  untuk mengikuti kemauannya.
            Sahabat – tetaplah sahabat. Akhirnya, mereka mau mengikuti apa yang asraf mau. Toh dedi tau segalanya tentang manglayang. ”So, kenapa harus takut.”. Itulah semangat mereka untuk pergi kesana.
            Pagi – pagi buta, mereka bertiga berjalan kaki ke gunung itu dengan hanya membawa bekal 2 roti, 1 botol minum, dan tenda. Menjelang sore, dedi bercerita bahwa ketika berada dipertengahan gunung manglayang dan sekitar jam 4 sampai jam 5 sore, satu orang pun tidak boleh berbicara 1 katapun karena jika berkata 1 kata saja, itu sama artinya dengan mengundang 1 setan kehadapannya. Mereka menyetujui dan berjanji tidak akan melakukan hal itu.
            Jam empat sore pun tlah tiba. Ini saat nya untuk mengunci mulut mereka. Tapi, apa daya, mereka adalah manusia yang senang berbicara dan mengagumi keindahan alam yang ada. Keluguan jana yang mengagumi pemandangan kota dari gunung Manglayang mengawali bahaya yang datang kehadapannya...
”waaaah...”ucap kekaguman Jana.
Dengan cepat dedi mengunci mulut Jana, dan dengan lantang mengatakan
”Sssttt..., Jana, kita kan sudah janji untuk tidak berbicara di gunung saat jam 4 sampai jam 5 sore ”
” Aku lupa....”jawab jana
            Itulah kebodohan 2 orang tadi, sepintar – pintarnya dedi ternyata ketika saat itu dia memang bodoh sekali. Begitu pun dengan Asraf
” Ha...ha..ha..untung aku ga lupa...”ucap Asraf, dengan nada senang sekali
            Mereka baru sadar bahwa mereka sudah mengatakan lebih dari 1 kata...dan itu artinya, mereka sudah mengundang lebih dari 1 setan kehadapannya.
            Suara serigala dari puncak gunung mulai terdengar, anjing pun mulai bersahutan, dan punduk ketiganya pun mulai merasakan rindingan setan yang datang.
”aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....................”teriak ketiganya sambil berlari entah kemana.      

Tidak ada komentar: