Hari/Tanggal : Jumat,
01 Maret 2013
Divisi/Blok :
I/B32 dan B33
Kegiatan :
Observasi Gudang Pupuk, Penguntilan dan Pemupukan MOP
Gudang Pupuk
Gudang pupuk divisi 1 sampai dengan
divisi 6 tercentral di divisi 1. Pupuk yang ada di gudang pada saat itu adalah
pupuk MOP dan pupuk Urea yang akan diaplikasikan di divisi I. Pupuk di gudang
disusun per tir. 1 tir terdiri dari 20 sak atau sekitar 1 ton. Penyimpanan
pupuk MOP dan urea terpisah dan dialasi dengan kayu. Terdapat beberapa tumpukan yang tidak dialasi terlebih
dahulu dengan kayu sehingga bersentuhan langsung dengan lantai gudang.
Koordinasi mandor until dengan kepala gudang sangat penting untuk mengatur
pupuk yang keluar dari gudang. Kepala gudang mengetahui jumlah pupuk yang dikeluarkan
dari gudang dilihat dari jumlah tir yang berkurang dan juga hasi penimbangan
berat neto dan bruto dari dumptruk untilan.
Penguntilan Pupuk
Penguntilan
pupuk merupakan proses pemisahan 1 sak pupuk menjadi untilan dosis untuk 8
pokok. Setiap pagi (06.30) dilakukan lingkar pagi oleh mandor pupuk. Dalam
lingkar pagi tersebut hanya dilakukan pembagian tugas pemupuk dan penguntil.
Jumlah pekerja tergantung dari jumlah pupuk yang akan diuntil dan jumlah luasan
yang akan dipupuk. Prestasi penguntil adalah 1,5 ton/Hk sedangkan pemupuk
adalah 0,5 ton/Hk. Pukul 07.00 penguntil mulai menguntil pupuk MOP yang sudah
dikeluarkan dari gedung pupuk. Dalam 1 bangunan terbuka disediakan untuk
penguntilan 6 divisi namun pada saat tersebut penguntilan dilakukan hanya untuk
divisi 1 saja.
Penguntilan
pupuk yang dilakukan pada hari ini merupakan pupuk yang akan diaplikasikan
untuk besok pagi, yakni di blok B35 (1,75 kg/pkk) dan blok B36 (1,5 kg/pkk). Adanya perbedaan
dosis pupuk MOP pada 2 blok ini menjadikan tempat dan pekerja penguntilan nya
pun dibedakan. Agar pekerja penguntil
pupuk tidak bingung dalam jumlah untilan yang harus diuntil dan banyaknya pupuk
peruntilannya maka disediakan papan informasi untuk tiap divisi mengenai jenis
pupuk, blok, jumlah pupuk, dosis pupuk, dan jumlah untilan yang akan diuntil
setiap harinya. Namun, yang terjadi dilapangan, papan informasi tersebut tidak
terupdate secara baik (terakhir diupdate adalah 27 Februari 2013) Total pekerja
penguntil pupuk pada hari tersebut adalah 11 orang perempuan. Alat pelindung
diri yang digunakan adalah pakaian panjang, sepatu AP dan sarung tangan.
Penguntilan
pupuk yang dosisnya 1,75 kg/pkk dilakukan dengan cara perkiraan, yakni 1
untilan tersebut sebanding dengan 1/3 dari 1 sak. Artinya 1 untilan mencapai 16-17
kg. Penguntilan pupuk yang dosisnya 1,5 kg/pkk dilakukan dengan menggunakan
takaran pupuk MOP, yakni 1 untilan adalah 1 takar atau sekitar 12,5 kg. Dilihat
dari proses penguntilan langsung dilapangan, jenis pupuk MOP yang digunakan
terdapat 2 merk yakni Mahkota dan Meroke. Kedua merk hanya berbeda penampilan
secara fisik namun menurut mandor penguntilan, keduanya memiliki fungsi yang
sama, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pupuk
yang sudah ditakar dimasukkan kedalam karung goni kosong kemudian diikat dengan
plastik bekas pupuk. Selama penguntilan, mandor until tidak ditempat
penguntilan melainkan memperhatikan pengangkutan pupuk digudang dan
menyelesaikan administtrasi dengan kepala gudang di ruang kantor traksi.
Sehingga pekerja penguntil kebingungan saat terjadi kesalahan koordinasi.
Adapun contoh kasusnya sebagai berikut :
Pekerja pengangkut pupuk dari gudang ke bangunan
penguntil menginstruksikan kepada penguntil bahwa pupuk MOP 1 sak tersebut
harus di bagi 5 (10kg/until), namun penguntil yang melakukan untilan dengan
menggunakan takaran hanya mendapatkan 4 untilan (12,5 kg/until). Pada saat
tersebut mandor tidak ada dan pekerja juga mengalami kebingungan yang pada
akhirnya mengurangi sedikit takaran (1 wadah tidak penuh takarannya) agar 1 sak
menjadi 5 untilan tersebut terpenuhi.
Pemupukan MOP
Pupuk
urea merupakan pupuk makro yang diberikan setiap 1 kali dalam 1 tahun. Dosis
yang diberikan tergantung dari rekomendasi riset yang diambil dari hasil sensus
Leaf Sampling Unit. Rekomendasi riset untuk pemupukan MOP tahun 2013 di blok
B32 dan blok adalah 1,5 kg/pokok (2 untilan). Pada blok ini sudah teraplikasi
janjangan kosong (JJK) sehingga untilan lebih sedikit.
Pemupukan
ini diatur oleh 1 mandor dan dilakukan oleh 12 tim pemupuk, 1 tim terdiri dari
2 orang tenaga kerja perempuan. Selain itu terdapat 1 orang tenaga kerja laki –
laki yang melangsir karung goni dan tali sisa pemupukan. Seluruh tenaga kerja
pemupuk merupakan tenaga kerja SKU dengan target pemupukannya adalah 500 kg/Hk.
Sehingga, jika sudah mencapai 500 kg/hk bisa langsung pulang tanpa harus
menunggu jam pulang (selesai pukul 12.30).
Pupuk
yang disebar kelapangan merupakan pupuk yang sudah diuntil (12 kg/until). Satu
pasar panen hanya disebar 2 untilan. Saat penyebaran untilan dengan menggunakan
truk terjadi sedikit hambatan yakni truk pengangkut untilan terpuruk. Namun hal
ini tidak berlangsung lama karena ada bantuan traktor untuk menarik truk
tersebut. Jika untilan pupuk yang diangkut ternyata bersisa maka disimpan
ditengah collection untuk kemudian di sebarkan kembali di ancak terdekat (2
kali pemupukan). Perlengkapan yang digunakan oleh para pekerja untuk memupuk
adalah tapuk dan takaran dosis. Tapuk merupakan wadah berlubang – lubang yang
digunakan untuk menebar pupuk, ukuran diameter lubang tersebut sekitar 1-1,5
cm. Takaran dosis merupakan wadah berupa mangkok atau piring yang ukurannya
sudah disesuaikan dengan dosis.
Pemupukan
MOP dilakukan tidak seperti saat pemupukan urea. Pemupukan MOP harus menyelesaikan
1 blok terlebih dahulu baru mengerjakan blok yang lainnya. Masuknya pekerja pada setiap jalan rintis di
instruksikan oleh mandor pupuk yang ada di jalan collection dengan menggunakan
isyarat pluit. Saat pluit berbunyi, para pekerja
mulai masuk ke jalan rintis untuk mengecer untilan (1 jalan rintis 1 tim). Tiap untilan diletakan pada pokok, ke-8, dan ke-16
(Pasar tengah). Proses penebaran pupuk dimulai dari pasar tengah dengan cara
sebagai berikut :
1.
Pembagian tugas
dalam 1 tim terdiri dari 2 orang, yakni :
a.
Orang pertama
menggendong pupuk di pinggang dan menakar pupuk
b.
Orang kedua
menebar pupuk di setiap pokok
2.
Orang pertama
menakar pupuk yang ada di dalam untilan dengan menggunakan mangkok takaran
3.
Orang kedua
menerima pupuk dengan menggunakan tapuk dari orang pertama
4.
Orang kedua
memutar – mutar tapuk sambil berjalan mengelilingi pohon. Taburan pupuk urea
dijatuhkan bervariasi. Ada yang dijatuhkan di piringan, ada juga yang
dijatuhkan di luar piringan.
Untuk mempercepat
pekerjaan, sebagian pekerja ada yang tidak mengikuti peraturan dari mandornya,
misalnya sebagai berikut :
1.
Sebelum pluit
dibunyikan ada yang sudah memulai memupuk duluan sehingga mulainya pemupukan
tidak serentak.
2.
satu pasar rintis
hanya 1 orang
3.
Pupuk tidak
diecer terlebih dahulu di pokok ke-8 dan pokok ke-16 , tetapi pemupukan
langsung dari collection ke pasar tengah
4.
Dua untilan pupuk
dijadikan 1 karung goni
5.
Tidak menggunakan
tapuk untuk menebar pupuk, tetapi langsung menggunakan mangkuk takaran dosis.
6.
Terjadi 2 kali
pemupukan akibat kurang koordinasi tim.
7.
Pemupukan tidak
beraturan, pasar rintis di pupuk.
Dilihat dari hasilnya,
penebaran pupuk dengan menggunakan tapuk lebih rata dibandingkan dengan
menggunakan takaran dosis. Jika selesai menebar pupuk, karung goni bekas
untilan diletakan di jalan collection untuk kemudian dikumpulkan dan dibereskan
oleh pelangsir karung goni, kemudian diangkut ke gudang pupuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar