Senin, 26 April 2010

TUGAS BENGKEL KU


1.      Jenis Pisau Bubut
Dibagi menjadi 2 macam yaitu jenis single point tools dan multi point tools. Single point tools terdiri dari blank tool dan  tipe insert, begitu pula dengan multi point tools terdiri atas blanktool dan tipe insert. Blank tools adalah pisau yang untuk mendapatkan sudut potongnya harus diasah sesuai dengan kebutuhannya, sedangkan jenis insert/sisipan adalah  pisau yang sudah memiliki standar sudutnya masing – masing, tidak perlu diasah untuk mendapatkan sudut tertentu, dan dapat langsung digunakan sesuai kebutuhan

2.      Bahan pisau / pahat
a.       Baja Karbon Tinggi.
Digunakan selama beberapa tahun terutama sebelum dikembangkannya baja pahat kecepatan tinggi. Kandungan karbonnya berkisar 0,80 sampai 1,20% dan baja ini mempunyai kemampuan baik untuk dikeraskan. Baja ini akan kehilangan kekerasannya pada suhu 3000C, maka tidak sesuai untuk pekerjaan berkecepatan tinggi.
b.      Baja Kecepatan Tinggi
            Baja ini mengandung unsur paduan yang tinggi sehingga mempunyai kemampuan dikeraskan sangat baik dan tetap mempertahankan tepi pemotongan yang baik sampai suhu sekitar 6500C.
c.       Paduan Cor Bukan Besi
            Sejumlah bahan paduan bukan besi yang mengandung unsur paduan utama seperti kobalt, chrom dan tungsten dengan sedikit unsur pembentuk karbida (1 sampai 2%) seperti tantalum, molibden atau boron adalah bahan yang sangat baik digunakan sebagai bahan perkakas potong. Bahan ini memiliki karakteristik rapuh dan tidak tanggap terhadap perlakuan panas
d.      Karbida
            Perkakas karbida yang hanya mengandung wolfram karbida dan kobalt (94% wolfram karbida dan 6% kobalt) adalah cocok untuk benda kerja besi cor dan semua bahan lain kecuali baja. Untuk benda kerja berbahan baja ditambahkan titanium dan tantalum karbida. Karakteristiknya mempunyai kekuatan kompresi yang sangat tinggi. Namun bahan ini rapuh, tidak tanggap terhadap perlakuan panas. Pisau ini tidak mengandung besi tapi terdiri dari karbid khusus wolfram, titan, tantallium yang dilebur bersamaan dengan cobalt. Logam keras yang dilebur (sintering) tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi disbandinglan dengan  baja perkakas paduan rendah dan memiliki sifat yang lebih tahan aus.
            Logam ini dapat bertahan pada suhu yang jauh lebih tinggi (sampai 9000C) tanpa mengurangi kekerasannya. Dengan ini dimungkinkan bahwa logam ini dapat dipekerjakan pada kecepatan potong yang tinggi dan waktu yang lama. Pisau ini biasanya berupa insert (sisipan) yang memiliki fungsi berbeda sesuai dengan bentuknya. Kekuatan mata pisau ini dapat dilihat dari besar sudut matanya, semakin besar sudut insertnya maka kekuatanyya akan semakin besar. Mata pisau yang berbentuk lingkaran (circle) memiliki kekuatan yang paling besar dari semua bentuk mata yang ada karena tidak memiliki sudut. Mata ini sangat baik dibunakan pada proses finishing material yang sangat keras
e.       Intan
            Intan digunakan sebagai pahat mata tunggal dan digunakan untuk bahan keras yang sulit dipotong dengan bahan perkakas yang lain atau untuk pemotongan ringan dengan kecepatan tinggi pada bahan yang lebih lunak yang ketelitian dan penyelesaian permukaannya dipentingkan.
f.        Keramik
            Bahan ini mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi, namun agak rapuh. Titik pelunakan keramik pada umumnya adalah diatas 1100 oC. Keramik mempunyai konduktivitas panas yang rendah sehingga memungkinkan pahat beroperasi pada kecepatan potong tinggi dan mengambil pemotongan yang dalam.


  1. Bentuk pahat bubut dan fungsinya:
Ø      Pahat ISO 1(Staight Shank Tool)
Biasa digunakan pada proses roughing memanjang
Ø      Pahat ISO 2(Bent shank tool)
Untuk proses roughing memanjang dan juga bias untuk membuka muka(fancing) dan membuat Chamfer
Ø      Pahat ISO 3(Offset corner cutting tool)
Untuk proses finishing memanjang dan facing dari arah dalam menuju luar
Ø      Pahat ISO 4(Board edge tool)
Untuk memebuat undercut yang lebar dan juga untuk finshing memanjang dengan kedalaman pemakanan yang kecil
Ø      Pahat ISO 5(Offset face turning tool)
Untuk proses facing dari arah luar menuju kedalam
Ø      Pahat ISO 6(Offset side cutting turning tool)
Untuk proses finishing memanjang dan proses facing tetapi pahat harus miring sedikit untuk facing kearah luar
Ø      Pahat ISO 7(parting tool)
Untuk membuat undercut,memotong ataupun untuk finshing memanjang
Ø      Pahat ISO 8(Boring tool)
Untuk boring dengan lubang tembus
Ø      Pahat ISO 9(Corner boring tool)
Digunakan untuk proses boring, dengan lubang tidak tembus
              









  1. Kecepatan Potong Pisau

Material
Kecepatan potong (m/min) untuk
Tool Steel
High Speed Steel
Hard Metal
St 22
10-12
16-25
20-25
St 42
12-20
20-35
25-60
St 70
10-12
15-25
20-30
Cast Steel
8-10
15-20
18-22
Brass
20-50
40-80
45-100
Bronze
8-12
15-20
18-25
Zink
25-30
60-90
-
Alumunium
60-80
80-150
100-200
Sumber : Cutting speed selection. http://turningspeed&feed RPMCalculation\lathe\rpmcalc.htm

Saat pembubutan alangkah baiknya menghitung terlebih dahulu jumlah putaran permenit dari spindle utama. Besarnya angka putaran yang sesuai akan menjadikan hasil pembubutan dan penggunaan mesin yang optimal. Besarnya putaran dipengaruhi oleh : Benda kerja (diameter) dan material benda kerja dan alat potong (Cs)
Sedangkan perhitungan puataran sebagai berikut
 …………..(1) (B.H.Amstead, 1986)
Dimana
n = Angka putaran (Putaran/menit)
Cs = Cutting Speed (m/menit)
D=Diameter benda kerja (mm0
Rata –rata kedalaman yang didapat dalam satu kali putaran dapat dirumuskan
Vf = n x f
Dimana :
Vf = Kecepatan pemahatan (mm/Min)
N = Angka Putaran (Putaran/min)
f = pahatan (mm/putaran)




  1. Kedalaman pahat

Material
High-speed Stell
Carbide
Roughing (mm/rev)
Finishing (mm/Rev)
Roughing (mm/rev)
Finishing (mm/Rev)
Low Carbon Steel (kadar karbon 0,2%)
0.01 to 0.02
0.002 to 0.008
0.008 to 0.035
0.006 to 0.010
Med. Carbon Steel (Carbon 0,4-0,8%)
0.008 to 0.018
0.002 to 0.008
0.008 to 0.03
0.006 to 0.01
High Carbon Steel (kadar Carbon 0.83-1.2%)
0.008 to 0.015
0.002 to 0.008
0.008 to 0.03
 0.006 to 0.01
Cast Iron
0.01 to 0.025
0.003 to 0.01
0.01 to 0.04
0.008 to 0.012
Bronze
0.015 to 0.025
0.003 to 0.01
0.01 to 0.04
0.008 to 0.012
Alumunium
0.015 to 0.03
0.003 to 0.012
0.015 to 0.045
0.008 to 0.012

Besarnya kedalaman yang diberikan pada saat proses pembubutan, pengerjaannya dibedakan menjadi finishing (pahatan = 5 mm s/d 2 mm), medium (pahatan = 1,5 mm – 5 mm), roughing (pahatan = 5 mm – 13 mm)

6.      Efisiensi Waktu
Dalam mengefisienkan waktu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya : kecepatan  putaran benda kerja , kecepatan potong pisau, dan kedalaman potong pisau pada benda kerja. Ketiga hal tersebut akan berpengaruh terhadap permukaan hasil benda kerja. Oleh karena itu pembubutan harus dilakukan lebih teliti dan hati – hati agar lebih efisien. Semakin cepat dan hasilnya semakin baik maka efisiensinya semakin besar. Namun, besarnya kecepatan pembubutan akan berpengaruh terhadap kerusakan mesin bubut seperti : pahat bubut akan mudah aus, dapat terjadi retak pada pahat bubut yang disebabkan kerasnya benda kerja, kehilangan kekerasan pahat yang disebabkan oleh pemanasan yang berlebihan, dll
           



TUGAS PAPER
PERBENGKELAN PERTANIAN

Kecepatan Putaran Benda Kerja, Kaitan Kedalaman Potong dengan Jenis Logam, Jenis / Bahan Pisau Benda Kerja dan Efisiensi Waktu Pembubutan




Oleh :
Ade Wulan
240110080091















JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2010

Tidak ada komentar: